MBG Dinilai Penting Dilanjutkan, Legislator: Memperluas Lapangan Kerja

Jakarta: Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani Chaniago mendukung keberlanjutan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program itu memberikan manfaat memperluas lapangan kerja dan menggenjot perekonomian masyarakat.

"Program ini tetap mampu menambah lapangan kerja serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah," kata Irma melalui keterangannya seperti dikutip dari Antara, Selasa, 21 Oktober 2025.
 

Selain MBG, Irma juga menyoroti program Magang Nasional yang menargetkan pada lulusan baru serta program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Kedua program itu manfaatnya dirasakan rakyat.

"Program CKG dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digagas oleh Kemenkes berpotensi menurunkan anggaran kuratif pada BPJS kesehatan," ujar Irma.

Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat hingga 20 Oktober 2025, Program Makan Bergizi Gratis telah menjangkau 36.773.520 penerima manfaat. Jumlah itu mencakup anak usia PAUD, siswa SD hingga SMA, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.


Sejumlah pelajar antre mengambil MBG di SMA PGRI Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT. Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga

BGN juga mencatat lebih dari 12.500-an Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan untuk mendukung pemerataan dan peningkatan kualitas gizi masyarakat Indonesia.

"Capaian lebih dari 12.500-an SPPG aktif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan Program MBG berjalan efektif dan merata. Setiap SPPG berperan penting sebagai dapur komunitas yang mengolah dan menyalurkan makanan bergizi dengan standar keamanan dan higienitas yang ketat," ujar Kepala BGN Dadan Hindayana.

Dadan menambahkan perluasan SPPG terus dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan daerah. Terutama wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).