Kemenpora: SSEAYP 2026 Wujud Komitmen Diplomasi Pemuda Indonesia–Jepang

Pelepasan delegasi Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) 2026 di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025. (Metrotvnews.com)

Kemenpora: SSEAYP 2026 Wujud Komitmen Diplomasi Pemuda Indonesia–Jepang

Muhammad Reyhansyah • 15 October 2025 19:30

Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia melalui berbagai program pertukaran dan pengembangan tematik lintas negara. 

Hal ini disampaikan oleh Imam Gunawan, Principal Policy Analyst Kemenpora, saat ditemui usai acara pelepasan delegasi Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) 2026 di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025.

Imam menyoroti pentingnya peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) yang menurutnya masih berada pada level sekitar 28 persen, sehingga membutuhkan upaya kolaboratif dari berbagai pihak.

“Kualitas pemuda itu akan diatur oleh capaian angka indeks pembangunan pemuda yang saat ini secara keseluruhan masih belum terlalu tinggi, sekitar 28%,” ujarnya. “Upaya meningkatkan itu harus kita yakini melalui kegiatan yang sifatnya masif di seluruh daerah. Komunitas, pemerintah, akademisi, dan dunia usaha semuanya harus bergerak.”

Menurut Imam, kegiatan kepemudaan seperti SSEAYP diharapkan dapat menjadi penggerak bagi berbagai pemangku kepentingan di tingkat lokal untuk menginisiasi lebih banyak kegiatan yang membangun kapasitas pemuda di daerah masing-masing.

“Program seperti ini diharapkan bisa menjadi penggerak stakeholder di tingkat lokal, untuk menimbulkan inisiatif dan semangat pelayanan kepemudaan yang lebih mandiri,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pertukaran pemuda antarnegara merupakan salah satu ikon penting dalam kerja sama internasional Kemenpora, yang secara konsisten dijalankan untuk memperluas wawasan dan pengalaman generasi muda Indonesia.

“Pertukaran pemuda antara negara menjadi salah satu ikon yang penting. Ini kerja sama yang memang menjadi tugas utama Kemenpora, khususnya dalam bidang kepemudaan,” katanya.

Generasi Muda Berdaya Saing

Selain SSEAYP, Imam juga menyinggung program JENESYS, yang menjadi salah satu inisiatif baru dalam pengembangan kapasitas pemuda Indonesia di bidang isu global.

“Ada juga nanti yang tematik, namanya JENESYS. Itu program pengiriman pemuda Indonesia, para mahasiswa untuk belajar tentang isu-isu seperti perubahan iklim, inklusivitas, dan sebagainya. Desainnya berbeda, lebih banyak berdiskusi tentang isu tematik,” ujar Imam.

Tak hanya itu, di sektor olahraga, Kemenpora juga tengah mendorong penguatan industri olahraga nasional yang diharapkan dapat memberi dampak ekonomi dan sosial yang signifikan. Imam menyebut, Indonesia akan banyak belajar dari Jepang dalam hal pengelolaan acara olahraga dan potensi ekonominya.

“Kita sedang mendorong industri olahraga. Dari event-event seperti lomba lari dan sebagainya, Indonesia mulai bangkit,” katanya. “Kita akan banyak belajar juga dari Jepang bagaimana mengelola event olahraga itu sehingga memiliki potensi ekonomi dan sosial yang lebih besar. Bisa menjadi panggung pertumbuhan terhadap PDB dan sebagainya.”

Imam menegaskan bahwa baik di bidang kepemudaan maupun olahraga, kolaborasi internasional menjadi elemen kunci untuk menciptakan generasi muda yang berdaya saing dan berkontribusi nyata terhadap pembangunan nasional.

“Kita harus melihat kerja sama ini bukan hanya sebagai kegiatan seremonial, tetapi sebagai upaya strategis membangun SDM muda yang tangguh dan adaptif terhadap tantangan zaman,” pungkasnya.

Baca juga:  Wakili Indonesia, 16 Pemuda Siap Berlayar di Program SSEAYP 2026

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)