Industri Asuransi Perkuat Implementasi SEOJK

Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto. Foto: dok BRI Life.

Industri Asuransi Perkuat Implementasi SEOJK

Ade Hapsari Lestarini • 20 October 2025 21:22

Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perusahaan asuransi untuk membentuk Medical Advisory Board sebagai bagian dari implementasi Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 7/SEOJK.05/2025 tentang Penyelenggaraan Produk Asuransi Kesehatan.

Menyambut dan mendukung ketetapan yang dikeluarkan oleh OJK, BRI Life menggelar Kick Off  Meeting Medical Advisory Board BRI Life. Acara tersebut dilaksanakan dalam bentuk diskusi dan ramah tamah dengan mengundang dan menghadirkan delapan tenaga professional medis serta dihadiri oleh jajaran Direksi dan Komisaris BRI Life, bersama seluruh Kepala Divisi BRI Life.

Adapun Medical Advisory Board (MAB) atau Dewan Penasihat Medis (DPM), dibentuk untuk membantu perusahaan asuransi dalam memberikan nasihat dan rekomendasi terkait layanan medis yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Tidak hanya itu, MAB juga berperan penting dalam mendukung penguatan dan peningkatan kapabilitas digital BRI Life agar mampu melakukan analisis data layanan kesehatan secara lebih akurat.

Menurut Direktur Utama BRI Life Aris Hartanto, keberadaan Medical Advisory Board memiliki peran strategis bagi perusahaan asuransi. Medical Advisory Board berfungsi sebagai penasihat dalam aspek medis, terutama terkait kepatuhan medis dalam proses evaluasi klaim, underwriting, deteksi potensi fraud, dan memberikan rekomendasi atas risiko kesehatan calon tertanggung, hingga pengembangan produk asuransi.

"Terdapat empat dasar pentingnya Medical Advisory Board bagi industri asuransi jiwa; Pertama adalah kompleksitas Industri Asuransi Kesehatan, yakni tingginya variasi kondisi medis pemegang polis dan risiko kesehatan membutuhkan pertimbangan profesional medis; Kedua, peran strategis Medical Advisory Board dalam manajemen risiko, MAB dapat membantu perusahaan meminimalisasi risiko klaim tidak valid, fraud, serta memastikan fairness dalam penentuan manfaat," kata dia, dalam keterangan tertulis, Senin, 20 Oktober 2025.

Ketiga, lanjut dia, terkait Regulasi & Kepatuhan, yakni adanya kewajiban dari regulator (OJK, Kementerian Kesehatan, dsb.) agar perusahaan asuransi memiliki standar medis yang kuat, kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan. Keempat, dengan keberadaan Medical Advisory Board di BRI Life akan meningkatkan kepercayaan customer dan memperkuat kredibilitas perusahaan dalam memberikan layanan kesehatan yang transparan dan akurat.

Hal lain yang turut melatarbelakangi terbentuknya Medical Advisory Board di BRI Life ini adalah aspek klaim dan manfaat yang dicatatkan oleh BRI Life, khususnya pada dua tahun terakhir.



 

 

Pembayaran klaim dan manfaat BRI Life


Di sisi lain, pembayaran klaim dan manfaat BRI Life di 2024 sebesar Rp6,0 triliun, tumbuh sebesar 8,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp5,6 triliun. Atas pembayaran klaim dan manfaat tersebut menunjukkan BRI Life terus berkomitmen dalam memenuhi kewajibannya kepada nasabah. Langkah ini menjadi bukti nyata keseriusan perusahaan dalam memberikan rasa aman dan kepastian bagi seluruh pemegang polis.

Berdasarkan kondisi tersebut, BRI Life melakukan langkah preventif bersama tim Medical Advisory Board dalam memberikan nasihat medis, mendukung pelaksanaan telaah utilisasi (utilization review), dan memberikan masukan terhadap kualitas layanan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan nasabah BRI Life.

Penunjukan Medical Advisory Board BRI Life bukan sekadar memenuhi persyaratan, tetapi juga bagian dari strategi agar operasional bisnis tetap berkelanjutan di tengah tekanan inflasi medis dan risiko klaim tinggi. Dengan adanya rekomendasi medis independen dan pengawasan internal, perusahaan akan lebih adaptif dalam menghadapi regulasi baru, menjamin kredibilitas layanan, dan mengelola eksposur risiko secara efektif.

Dr. Nizar Yamanie, dr., Sp.S(K), salah satu dokter spesialis saraf yang tergabung dalam Medical Advisory Board (MAB), menjelaskan bahwa MAB yang terdiri dari para dokter spesialis dan profesional medis, akan berperan memberikan arahan, rekomendasi, serta dukungan strategis kepada Manajemen BRI Life guna membantu proses pengambilan keputusan, memastikan kepatuhan terhadap praktik terbaik, serta menjaga standar kualitas layanan BRI Life.

"Artinya, Medical Advisory Board akan mendukung operasional perusahaan asuransi lebih profesional, khususnya aspek medis yang sering menjadi dasar penentuan manfaat, penilaian risiko, serta validasi klaim dan biaya," jelas Nizar.

Aris memastikan, dalam mendukung rancangan Medical Advisory Board tersebut BRI Life telah didukung system teknologi informasi (TI) yang handal dan mumpuni, yang dilengkapi dengan kemampuan untuk mendeteksi potensi fraud yang kemungkinan terjadi. 

"BRI Life berkomitmen untuk menindaklanjuti regulasi OJK melalui penerapan Medical Advisory Board serta penguatan sistem informasi berbasis teknologi yang efektif dan tepat guna, sekaligus memastikan layanan berjalan dengan prinsip kendali mutu yang optimal," ujar Aris.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)