Ilustrasi TNI. Foto: Metrotvnews.com/Kautsar.
Rahmatul Fajri • 11 June 2025 19:59
Jakarta: Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh meminta rencana TNI untuk merekrut 24 ribu prajurit baru dikaji secara matang dan mendalam. Rencana tersebut harus mempertimbangkan berbagai aspek, baik dari sisi kebutuhan riil pertahanan negara, anggaran, hingga implikasi terhadap struktur organisasi angkatan bersenjata ke depan.
"Saya mengingatkan agar rencana ini tidak bersifat reaktif atau seremonial, melainkan betul-betul berdasarkan kajian strategis yang mempertimbangkan situasi geopolitik, postur pertahanan, serta efisiensi anggaran negara," ujar Soleh, melalui keterangannya, Rabu, 11 Juni 2025.
Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai, pembentukan batalyon teritorial pembangunan harus memiliki basis kebutuhan yang jelas. Jangan sampai tidak tumpang tindih dengan fungsi satuan teritorial yang telah ada, seperti Komando Distrik Militer (Kodim) dan Komando Rayon Militer (Koramil).
"Jangan sampai kita membuat struktur baru tanpa evaluasi atas efektivitas satuan yang sudah ada. Ini bisa menimbulkan pemborosan sumber daya manusia dan anggaran," ungkap dia.
Baca juga:
Seruan Prabowo Dukung Perdamaian Palestina Disebut Memperkuat Komitmen |