5 Fakta Mengerikan soal Bahaya Kelaparan Global

Orang-orang berebut pembagian makanan di Jalur Gaza. Foto: Xinhua/Rizek Abdeljawad.

5 Fakta Mengerikan soal Bahaya Kelaparan Global

Husen Miftahudin • 28 January 2025 18:28

Jakarta: Situasi pangan dan gizi global semakin mencemaskan. Data terbaru yang dilansir dari laman worldbank, mengungkap lima statistik mengerikan yang menunjukkan betapa seriusnya bahaya kelaparan yang mengancam dunia.
 
1. Lonjakan kelaparan global
 
Angka kelaparan global meningkat drastis. Pada 2023, diperkirakan 733 juta orang menderita kekurangan gizi, meningkat 152 juta sejak 2019. Lonjakan ini menunjukkan bahwa krisis pangan semakin meluas dan mengancam jutaan jiwa di seluruh dunia.
 
2. 'Hidden Hunger' yang mematikan
 
Fenomena 'hidden hunger' semakin mengkhawatirkan. Sebanyak 2,8 miliar orang tidak mampu membeli makanan sehat pada 2022, mengakibatkan kekurangan nutrisi tersembunyi. Kondisi ini berdampak serius pada kesehatan dan perkembangan anak-anak, serta memperburuk kerentanan masyarakat miskin.
 
3. Kemiskinan ekstrem akibat harga pangan
 
Kenaikan harga pangan global secara tidak proporsional memengaruhi masyarakat miskin. Bahkan kenaikan harga pangan sebesar satu persen saja dapat menyebabkan 10 juta orang tambahan jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem. Hal ini menunjukkan betapa rentannya masyarakat miskin terhadap gejolak ekonomi global.
 

Baca juga: Pembangunan Ekonomi Indonesia Bisa Sesuai Prediksi Bank Dunia


(Kelaparan global. Foto: Xinhua/Rizek Abdeljawad)

4. Ketidakefisienan sistem pangan
 
Kegagalan pasar dan ketidakefisienan dalam sistem pangan global menjadi masalah serius. Ketidakefisienan ini berkontribusi pada biaya tersembunyi sebesar USD10 triliun per tahun. Untuk membangun sistem pangan yang lebih efisien, adil, dan berkelanjutan, reformasi sistemik sangat diperlukan.
 
5. Masa depan yang suram
 
Tanpa intervensi yang cepat dan efektif, lebih dari 950 juta orang diperkirakan akan menghadapi ketidakamanan pangan yang parah pada 2030. Angka ini menunjukkan krisis pangan akan semakin memburuk jika tidak ditangani secara serius.
 
Data ini menjadi alarm bagi dunia. Kita harus bertindak sekarang untuk mengatasi krisis pangan global. Investasi dalam sistem data yang kuat dan pemanfaatan teknologi inovatif sangat diperlukan untuk membangun masa depan yang lebih tangguh dan aman pangan. (Laura Oktaviani Sibarani)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)