Semangat ASEAN Bangun Masyarakat Inklusif Menggema di Konferensi LKLB 2025

Mendikdasmen RI bersama Direktur Eksekutif Leimena Matius Ho dalam Konferensi Internasional LKLB di Jakarta, Selasa, 11 November 2025. (Metrotvnews.com)

Semangat ASEAN Bangun Masyarakat Inklusif Menggema di Konferensi LKLB 2025

Willy Haryono • 11 November 2025 14:30

Jakarta: Konferensi Internasional Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) 2025 dinilai menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antarnegara ASEAN dalam membangun masyarakat yang inklusif dan kohesif di tengah keberagaman.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Institut Leimena, Matius Ho, saat ditemui awak media di sela Konferensi Internasional LKLB yang digelar di Jakarta, Selasa, 11 November 2025.

Dalam keterangannya, Matius menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) atas dukungan dan kerja sama yang erat dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Ia menuturkan, program prioritas Kemendikdasmen seperti tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat dan pembelajaran mendalam memiliki keterkaitan erat dengan tujuan literasi keagamaan lintas budaya yang dikembangkan Institut Leimena. Menurutnya, pendekatan tersebut dapat menumbuhkan karakter generasi muda yang toleran dan terbuka terhadap perbedaan.

Lebih lanjut, Matius menekankan bahwa pengalaman Indonesia dalam mengelola keberagaman layak dijadikan contoh bagi negara lain. “Indonesia memiliki begitu banyak pengalaman berharga dalam menata masyarakat majemuk lintas etnis, budaya, dan agama. Itu perlu kita hargai, gali, dan kembangkan, bahkan bagikan kepada negara-negara lain,” jelasnya.

Ia juga menyoroti relevansi konferensi ini dengan strategi ASEAN 2045 yang disepakati pada KTT ke-47 ASEAN di Malaysia tahun ini, yang menekankan pentingnya literasi keagamaan lintas budaya sebagai sarana memperkuat kohesi sosial di kawasan.

“Karena itu kami mengundang berbagai kalangan dari berbagai negara untuk berdialog, berbagi pengalaman, dan memperkuat kerja sama lintas budaya,” kata Matius.

Di hari pertama konferensi, sejumlah sesi digelar membahas pendidikan dan social trust di era digital. Malam harinya, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir dijadwalkan hadir sebagai pembicara, sementara guru-guru Muslim dan Kristen dari Maluku akan menampilkan performa kolaboratif sebagai bagian dari program perdamaian berbasis pendidikan.

Rangkaian konferensi akan berlanjut hingga Rabu besok dengan kehadiran Menteri Agama Nasaruddin Umar sebagai salah satu pembicara kunci.

Baca juga:  Mendikdasmen Paparkan Tiga Kebijakan untuk Bangun Generasi Terbuka dan Toleran

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)