Israel Klaim Sudan Selatan Akan Terima Warga Palestina dari Gaza

Warga Gaza menjadi incaran Netanyahu untuk dipindahkan ke negara lain. Foto: Anadolu

Israel Klaim Sudan Selatan Akan Terima Warga Palestina dari Gaza

Fajar Nugraha • 14 August 2025 16:12

Juba: Israel dikabarkan sedang berdiskusi dengan Sudan Selatan mengenai kemungkinan memukimkan kembali warga Palestina dari Jalur Gaza ke negara Afrika Timur yang dilanda perang tersebut.

Hal ini merupakan bagian dari upaya Israel yang lebih luas untuk memfasilitasi emigrasi massal dari wilayah yang hancur akibat serangan 22 bulan terhadap Hamas.

Enam orang yang mengetahui masalah ini mengonfirmasi pembicaraan tersebut kepada The Associated Press. Belum jelas seberapa jauh kemajuan pembicaraan ini, tetapi jika dilaksanakan, rencana tersebut akan sama saja dengan memindahkan orang dari satu wilayah yang dilanda perang dan berisiko kelaparan ke wilayah lain, dan menimbulkan kekhawatiran akan hak asasi manusia.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia ingin mewujudkan visi Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi sebagian besar penduduk Gaza melalui apa yang disebut Netanyahu sebagai "migrasi sukarela." Israel telah mengajukan proposal pemukiman kembali serupa dengan negara-negara Afrika lainnya.

"Saya pikir hal yang benar untuk dilakukan, bahkan menurut hukum perang yang saya ketahui, adalah membiarkan penduduk pergi, lalu masuk dengan sekuat tenaga melawan musuh yang masih ada di sana," kata Netanyahu, Selasa, dalam sebuah wawancara dengan i24, sebuah stasiun TV Israel.

Tetapi Netanyahu tidak merujuk ke Sudan Selatan.

Warga Palestina, kelompok hak asasi manusia, dan sebagian besar komunitas internasional telah menolak proposal tersebut sebagai cetak biru pengusiran paksa yang melanggar hukum internasional.

Bagi Sudan Selatan, kesepakatan semacam itu dapat membantunya membangun hubungan yang lebih erat dengan Israel, yang kini menjadi kekuatan militer yang hampir tak tertandingi di Timur Tengah. Hal ini juga merupakan jalan masuk potensial bagi Trump, yang mengemukakan gagasan untuk merelokasi penduduk Gaza pada bulan Februari tetapi tampaknya telah mundur dalam beberapa bulan terakhir.

Kantor Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Sharren Haskel, mengatakan bahwa ia tiba di Sudan Selatan untuk menghadiri pertemuan dalam kunjungan pertama seorang pejabat senior pemerintah ke sana, tetapi ia tidak berencana untuk membahas masalah pemindahan warga Palestina.

Kementerian Luar Negeri Sudan Selatan dalam sebuah pernyataan menyebut laporan bahwa pihaknya terlibat dalam diskusi dengan Israel tentang pemukiman kembali warga Palestina tidak berdasar.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya tidak mengomentari percakapan diplomatik pribadi.

Mesir menentang proposal untuk memukimkan kembali warga Palestina dari Gaza.

Joe Szlavik, pendiri firma lobi AS yang bekerja sama dengan Sudan Selatan, mengatakan ia telah diberi pengarahan oleh pejabat Sudan Selatan tentang pembicaraan tersebut. Ia mengatakan delegasi Israel berencana mengunjungi negara itu untuk menjajaki kemungkinan mendirikan kamp bagi warga Palestina di sana. Belum ada tanggal yang ditetapkan untuk kunjungan tersebut. Szlavik mengatakan Israel kemungkinan akan membiayai kamp-kamp darurat tersebut.

Sudan Selatan menolak

Meskipun Israel menyebut bahwa Sudan Selatan akan terima warga Gaza, pemerintahan negara di Afrika itu menolaknya.

“Sudan Selatan dengan tegas membantah laporan media baru-baru ini yang mengklaim bahwa Pemerintah Republik Sudan Selatan sedang berdiskusi dengan Negara Israel mengenai pemukiman kembali warga negara Palestina dari Gaza di Sudan Selatan," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Sudan Selatan pada Rabu.

Kementerian Luar Negeri Sudan Selatan menyatakan bahwa klaim tersebut "tidak berdasar dan tidak mencerminkan posisi atau kebijakan resmi" pemerintah Sudan Selatan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)