Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Metrotvnews.com/Eko Nordiansyah.
Bianca Anggelina Gendis • 2 July 2025 23:19
Jakarta: Pemerintah Indonesia telah mengajukan penawaran kedua terbaik kepada Amerika Serikat (AS) menjelang batas akhir negosiasi tarif pada 8 Juli 2025. Hal ini sebagai upaya menanggapi kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah Indonesia telah menyetujui sejumlah permintaan dari pemerintah AS, baik terkait tarif maupun hambatan perdagangan.
Airlangga juga mengungkapkan, pihaknya telah menjalin komunikasi langsung dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent yang menyambut baik beberapa usulan dari Indonesia.
Namun, keputusan akhir dari proses negosiasi tarif ini tidak ditentukan secara sepihak. Pemerintah AS masih harus berkoordinasi dengan kantor perwakilan dagang (USTR), Departemen Perdagangan, serta Departemen Keuangan.
"Indonesia sudah memberikan second offer seperti yang saya sudah sampaikan, dan second offer ini sudah diterima oleh USTR (United States Trade Representative) dan sudah di-review, tentu Indonesia tinggal menunggu feedback, apakah masih ada feedback tambahan berkait dengan proses negosiasi yang ada," jelas Airlangga, Rabu, 2 Juli 2025.
Airlangga mengatakan, hasil akhir negosiasi bersifat dinamis, karena mempertimbangkan posisi negara lain yang juga menjalin proses serupa dengan AS.
Ilustrasi. Foto: Medcom
Baca juga: Negosiasi Tarif AS Molor Berdampak Buat Ekonomi, Pemerintah Kudu 'Pasang Kuda-kuda' |