Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengecek bantuan yang dikirimkan ke korban gempa bumi di Myanmar. Foto: Dok. MI.
Despian Nurhidayat • 3 April 2025 18:42
Jakarta: Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono melepas bantuan kemanusiaan dari Pemerintah Indonesia termasuk 16 ribu paket bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dengan berat 19,7 ton atau setara dengan Rp2,5 miliar untuk penyintas bencana gempa bumi Myanmar. Bantuan diberangkatkan dari Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis, 3 April 2025.
"Pada pagi hari ini, kita akan melepas bantuan kemanusiaan ke Myanmar sesuai dengan arahan Presiden Indonesia Prabowo Subianto," ujar Sugiono saat dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 3 April 2025.
Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, selain dari Baznas, pemerintah Indonesia juga bersinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Palang Merah Indonesia (PMI), Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, serta lembaga resmi lainnya yang turut mengirimkan bantuan.
"Total bantuan yang dikirimkan mencapai 124 ton atau setara dengan USD1,2 juta, yang jika dikonversikan ke dalam rupiah berdasarkan nilai tukar saat ini, setara dengan sekitar Rp19,8 miliar," ungkap dia.
Dari jumlah tersebut, Baznas berkontribusi dengan mengirimkan 16 ribu paket bantuan kemanusiaan atau setara Rp2,5 miliar. Bantuan tersebut terdiri dari 100 unit genset, 50 unit tenda, 10.000 sarung, 1.000 paket hygiene kit khusus untuk wanita dan anak-anak, 5.000 selimut, 50 unit terpal, serta obat-obatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat terdampak gempa di Myanmar.
Sugiono menyampaikan, bantuan yang sangat dibutuhkan adalah shelter, alat-alat kesehatan dan obat-obatan.
Hal itu berdasarkan hasil rapat dari Kementerian Luar Negeri seluruh ASEAN bahwa saat ini
Lebih lanjut, Sugiono juga mengungkapkan, situasi keamanan dan politik di Myanmar masih belum kondusif. Hingga saat ini, jumlah korban dan tingkat kerusakan akibat gempa masih terus bertambah.
“Berdasarkan data yang kami miliki, hingga hari ini terdapat 2.886 korban jiwa dan 4.636 orang mengalami luka-luka. Sementara itu, sekitar 300 orang masih dinyatakan hilang,” ujarnya.
Ia juga memastikan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban dari warga negara Indonesia berdasarkan pemantauan dan laporan dari KBRI di Myanmar.
Sugiono mengatakan, pengiriman bantuan ini merupakan bentuk dari solidaritas masyarakat Indonesia kepada masyarakat Myanmar. "Kami berharap bantuan yang dikirimkan ini, termasuk obat-obatan, alat sanitasi, dan kebutuhan pokok, dapat meringankan penderitaan masyarakat Myanmar yang terdampak gempa," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Baznas RI, Noor Achmad menegaskan, bantuan ini merupakan bagian dari komitmen Baznas dalam mendukung upaya kemanusiaan global. Bantuan yang dikirim disesuaikan dengan kebutuhan penyintas.
“Selain bantuan logistik, kami juga mengirimkan tim medis dari Rumah Sehat Baznas (RSB) yang terdiri dari lima orang, serta Tim Baznas Tanggap Bencana (BTB) sebanyak lima orang yang akan membantu dalam penanganan korban gempa di lapangan,” ujar Noor Achmad.
Dia menegaskan, Baznas berkomitmen untuk terus aktif dalam berbagai aksi kemanusiaan. Baik di dalam negeri maupun internasional.
Noor Achmad berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat terdampak gempa di Myanmar. Serta memperkuat solidaritas antara Indonesia dan Myanmar dalam menghadapi situasi darurat.
"Pemerintah dan Baznas akan terus mengawal proses distribusi agar bantuan tepat sasaran dan bermanfaat bagi para penyintas," ujar dia.