Gubernur Kepri Minta SPPG Prioritaskan Lauk Ikan di Menu MBG

Batam: Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengutamakan lauk ikan dalam hidangan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kebijakan ini memanfaatkan potensi geografis Kepri yang 96 persen wilayahnya berupa lautan dengan produksi perikanan mencapai 330 ribu ton per tahun.

“Produk-produk ikan di Kepri sangat mudah didapatkan, sehingga bisa menjadi alternatif utama untuk menu MBG, selain ayam dan telur,” kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang seperti dilansir Antara, Rabu, 19 November 2025.

Ansar menekankan kandungan protein tinggi dalam ikan sangat bermanfaat bagi penerima MBG, mulai dari anak-anak, ibu hamil, hingga ibu menyusui. Konsumsi ikan secara rutin dapat mendukung tumbuh kembang anak, perkembangan otak, kesehatan fisik, serta mencegah stunting dan anemia.
 

Gubernur telah menginstruksikan dinas terkait berkoordinasi dengan setiap SPPG untuk memastikan produk perikanan menjadi salah satu menu utama. Langkah ini sekaligus bertujuan menyerap produk lokal dan menggerakkan perekonomian masyarakat, khususnya para nelayan.

“Dengan demikian, MBG tak hanya menyediakan makan sehat dan bergizi bagi anak bangsa, namun ikut menggerakkan perekonomian lokal,” ucap Ansar.

Secara terpisah, Kepala Regional SPPG Kepri Anindita Ayu melaporkan hingga Oktober 2025 telah terbentuk 131 dapur SPPG yang melayani 388.523 penerima manfaat. Sebanyak 91 dapur di antaranya telah beroperasi penuh, sementara sisanya menunggu pencairan dana.


Ilustrasi MBG. Media Indonesia

“Total penerima manfaat mencapai 388.523 ribu dan akan terus bertambah. Program ini juga telah melibatkan 3.935 tenaga kerja lokal, dan ada 479 sekolah penerima manfaat,” kata Anindita.

Wilayah Batam menjadi daerah dengan SPPG terbanyak (85 dapur), disusul Karimun (21), Tanjungpinang (9), Bintan (8), Natuna (5), Anambas (2), dan Lingga (1)