Hamas Bersedia Bebaskan Semua Sandera Israel usai Ultimatum Trump

Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Jalur Gaza. (Anadolu Agency)

Hamas Bersedia Bebaskan Semua Sandera Israel usai Ultimatum Trump

Willy Haryono • 4 October 2025 10:27

Gaza: Kelompok pejuang Palestina Hamas mengaku menerima sejumlah poin dari proposal 20 poin Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, termasuk pembebasan semua sandera Israel di Jalur Gaza. Namun, Hamas menegaskan beberapa elemen lain masih membutuhkan negosiasi lebih lanjut.

Menurut sumber yang dikutip Al Jazeera, Sabtu, 4 Oktober 2025, Hamas telah menyerahkan tanggapan resmi atas rencana 20 poin Trump di hari Jumat, hanya beberapa jam setelah Trump memberi ultimatum hingga Minggu besok untuk merespons proposal tersebut.

Proposal 20 poin Trump mencakup permintaan gencatan senjata segera, pertukaran seluruh 48 sandera Israel yang tersisa—20 di antaranya diyakini masih hidup—dengan tahanan Palestina, pembentukan pemerintahan transisi yang dipimpin badan internasional, serta perlucutan senjata Hamas.

Dalam tanggapan yang tidak menyinggung isu perlucutan senjata, Hamas menyatakan sepakat untuk “membebaskan semua sandera pendudukan, baik yang masih hidup maupun sudah meninggal, sesuai formula pertukaran yang digariskan dalam proposal Presiden Trump, dengan penyediaan kondisi lapangan yang diperlukan untuk pertukaran tersebut.”

Hamas juga mengaku siap untuk “segera masuk ke dalam negosiasi melalui mediator untuk membahas detail pertukaran.”

Kelompok itu turut menyatakan kesediaan untuk “menyerahkan administrasi Jalur Gaza kepada sebuah badan Palestina independen yang dibentuk atas dasar konsensus nasional Palestina serta didukung negara-negara Arab dan Islam.”

Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa Hamas, yang dalam rencana Trump harus melepaskan kekuasaan, ingin Gaza tetap dikelola warga Palestina, bukan oleh “Board of Peace” yang diusulkan Trump, yakni badan transisi internasional yang akan diawasi langsung oleh Trump dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

Sinyal perlunya pembahasan lebih lanjut juga terlihat saat Hamas menegaskan bahwa aspek-aspek proposal terkait “masa depan Jalur Gaza dan hak-hak sah rakyat Palestina” seharusnya diputuskan melalui “posisi nasional yang bulat serta hukum dan resolusi internasional yang relevan.”

Pernyataan Hamas ini muncul setelah Trump menulis di Truth Social bahwa jika kesepakatan tidak tercapai hingga Minggu, maka “semua NERAKA, seperti yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya, akan meletus terhadap Hamas.”

Masih di hari Jumat, Trump menanggapi positif pernyataan Hamas. Dalam unggahan di Truth Social, ia meyakini Hamas sudah “siap untuk PERDAMAIAN yang langgeng” dan meminta Israel “segera menghentikan pengeboman Gaza, agar para sandera bisa dibebaskan dengan aman dan cepat.”

Baca juga:  Trump Ultimatum Hamas: Terima Kesepakatan Minggu Besok atau Hadapi Konsekuensi!

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)