Konklaf pemilihan Paus akan berlangsung pada 7 Mei 2025. Foto: Vatican News
Jakarta: Usai wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus pada 21 April 2025. Hari ini, mata dunia kembali tertuju ke Kota Vatikan, tempat para kardinal Gereja Katolik Roma berkumpul dalam sebuah proses rahasia yang disebut konklaf untuk memilih Paus baru.
Prosesi ini tidak hanya sarat makna spiritual, tetapi juga menyimpan tradisi berabad-abad yang sangat menarik. Lantas, apa itu konklaf? dan berapa lama konklaf berlangsung? Berikut informasinya.
Apa Itu Konklaf?
Konklaf berasal dari bahasa Latin cum clave, yang berarti “dengan kunci”. Sesuai namanya, para kardinal yang memiliki hak pilih akan dikunci di dalam Kapel Sistina dan dilarang berkomunikasi dengan dunia luar sampai mereka berhasil memilih seorang Paus. Tujuannya adalah menjaga agar pemilihan ini benar-benar murni, bebas dari pengaruh eksternal.
Berapa Lama Konklaf Biasanya Berlangsung?
Durasi konklaf sebenarnya tidak menentu. Konklaf biasanya berlangsung beberapa hari, tapi tidak ada batas waktu yang pasti. Lamanya konklaf tergantung pada seberapa cepat para kardinal bisa mencapai konsensus untuk memilih Paus baru.
Konklaf biasanya berlangsung antara 1 hingga 5 hari. Namun, durasi ini tidak tentu, seperti:
- Konklaf tahun 2013 (memilih Paus Fransiskus) berlangsung dua hari.
- Konklaf tahun 2005 (memilih Paus Benediktus XVI) juga berlangsung dua hari.
- Konklaf tahun 1978 yang memilih Paus Yohanes Paulus II berlangsung tiga hari.
Konklaf terlama dalam sejarah modern terjadi pada abad ke-13, dibutuhkan waktu hampir tiga tahun, tepatnya 1.006 hari untuk memilih penerus Paus Clement IV, menjadikannya konklaf terpanjang dalam sejarah Gereja Katolik.
Dalam sehari, para kardinal bisa melakukan hingga empat kali pemungutan suara, dua di pagi hari dan dua di sore hari. Namun, jika dalam beberapa hari tidak tercapai suara mayoritas (minimal dua pertiga), maka akan dilakukan masa jeda untuk refleksi dan doa sebelum kembali melanjutkan pemungutan suara.
Tanda-Tanda dari Cerobong Asap
Publik biasanya menanti tanda visual dari cerobong asap Kapel Sistina. Asap hitam berarti belum ada hasil, sedangkan asap putih menjadi penanda dunia bahwa Paus baru telah terpilih.