Kemnaker Ungkap Kisah Disabilitas Sukses Berkarier di Bidang Ritel, Buktikan Tak Ada yang Mustahil

Ferdiansyah (paling tengah), penyandang disabilitas yang bekerja sebagai Chief of Warehouse di Alfamidi dan Roihan Raykuti (kedua dari kanan), penyandang disabilitas yang bekerja di Alfamart. Foto: Metrotvnews.com/Misbahol Munir

Kemnaker Ungkap Kisah Disabilitas Sukses Berkarier di Bidang Ritel, Buktikan Tak Ada yang Mustahil

Misbahol Munir • 26 September 2025 13:53

Jakarta: Di balik senyum ramah Roihan Raykuti, tersimpan cerita tentang perjuangan yang tak kenal menyerah. Sejak 2017, pria yang direkrut langsung dari Sekolah Luar Biasa (SLB) Depok ini bekerja di Alfamart bersama sembilan rekannya sesama penyandang disabilitas. Awalnya, ia sempat merasa gamang menghadapi tugas yang sama beratnya dengan karyawan lain. Namun perlahan, Roihan membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah alasan untuk berhenti berusaha.

Kini setelah delapan tahun bekerja, Roihan menuai hasil dari kegigihannya. Tahun ini, ia dinobatkan sebagai karyawan terbaik dan mendapat hadiah liburan ke Bali, sebuah pencapaian yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

“Pesan saya bagi teman-teman disabilitas adalah tetap semangat dan jangan menyerah. Terus bekerja keras untuk mencapai cita-cita," ujarnya penuh keyakinan. 

Tak jauh berbeda dengan pengalaman teman disabilitas lainnya, Ferdiansyah, turut menjadi bukti lain bahwa mimpi bisa digapai siapa saja. Ferdiansyah mengenal dunia kerja pertama kali melalui sebuah lembaga advokasi disabilitas di Bambu Apus, Jakarta Timur. 

Kesempatan itu membawanya bergabung dengan Alfamidi pada 2018. Berkat kerja keras dan kemampuan yang diakui HRD, Ferdiansyah kini menjabat sebagai Chief of Warehouse dan telah menjadi karyawan tetap.
 

Baca juga: Layak School Beri Kesempatan bagi Disabilitas Berkarya dalam Modeling

Prestasinya pun tak main-main. Ferdiansyah pernah dinobatkan sebagai karyawan terbaik dan mendapatkan hadiah liburan ke Thailand.

“Buat teman-teman disabilitas, jangan pernah menyerah dalam kondisi apapun. Selalu berdoa kepada Allah dan percaya bahwa kita dapat mencapai apa yang kita inginkan,” katanya.
 
Kisah Roihan dan Ferdiansyah diceritakan dalam Media Briefing bertajuk “No One Left Behind: Inklusi untuk Semua,” yang digelar Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Jakarta, pada Jumat, 26 September 2025. 


Kegiatan Media Briefing "No One Left Behidn: Inklusi untuk Semua" yang digelar Biro Humas Kemnaker bersama Jurnalis Media Massa di Jakarta, Jumat, 26 September 2025. Foto: Metrotvnews.com/Misbahol Munir

Kehadiran keduanya memberi bukti nyata bahwa penyandang disabilitas bisa sukses dan mendapatkan pengakuan yang setara di dunia kerja.

Direktur Bina Penempatan Tenaga Kerja Khusus, Ditjen Binapenta dan PKK Kemnaker, Anggun Sintana, menyebut kisah keduanya sebagai inspirasi. 

“Kami berharap cerita sukses ini bisa memotivasi teman-teman disabilitas lainnya untuk terus berjuang dan mencapai cita-cita mereka,” ucap Anggun.

Anggun juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung akses kerja inklusif. Salah satu langkahnya adalah menyiapkan program pendampingan khusus bagi pencari kerja disabilitas. 

“Kita akan bikin Pojok Setara atau apapun namanya nanti, yang bisa memfasilitasi teman-teman disabilitas terkait pendampingan dalam mencari kerja. Rencananya akan kita hadirkan di Balai Latihan Kerja di Bekasi, Lembang, dan Kendari,” ucapnya.

Lebih dari sekadar pencapaian pribadi, kisah Roihan dan Ferdiansyah menjadi pengingat bahwa dunia kerja terbuka untuk semua. Bahwa keterbatasan tak selamanya menjadi penghalang, melainkan bisa menjadi kekuatan untuk melangkah lebih jauh.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Misbahol Munir)