8 Bangunan Cagar Budaya yang Kaya Nilai Sejarah di Kota Bandung

Batu prasasti peresmian Gedung Indonesia Menggugat. Dok. Metrotvnews

8 Bangunan Cagar Budaya yang Kaya Nilai Sejarah di Kota Bandung

Riza Aslam Khaeron • 18 April 2025 13:23

Bandung: Wajah Kota Bandung sebagai kota sejarah dan kebudayaan semakin diperkuat dengan langkah revitalisasi bangunan cagar budaya. Calon Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan pentingnya pelestarian warisan arsitektur yang memiliki nilai historis tinggi.

"Jadi kalau bangunan-bangunan ini diaktifkan kembali maka akan menjadi daya tarik wisata tersendiri dari Kota Bandung," katanya, Jalan Bengawan, 7 November 2024.

Berikut sembilan bangunan cagar budaya yang menjadi simbol sejarah dan kebanggaan Kota Bandung:
 

Gedung Indonesia Menggugat


Sumber: GIM.

Gedung Indonesia Menggugat (GIM) terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 5, Kota Bandung. Awalnya dibangun pada tahun 1907 sebagai rumah tinggal warga Belanda, kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Landraad, pengadilan kolonial Hindia Belanda.

Di sinilah, pada tahun 1930, Soekarno membacakan pledoinya yang terkenal, "Indonesia Menggugat," saat diadili bersama rekan-rekannya dari Partai Nasional Indonesia. Gedung ini kini difungsikan sebagai museum sejarah dan ruang edukasi publik, menyimpan jejak penting perjuangan kemerdekaan Indonesia.
 

Rumah Inggit Garnasih


Sumber: Metrotvnews.com/Roni

Rumah ini merupakan tempat tinggal Inggit Garnasih dan Soekarno dari tahun 1926 hingga 1934. Di rumah panggung sederhana ini, Soekarno menyusun strategi perjuangan kemerdekaan, termasuk konsep Sumpah Pemuda.

Setelah berpisah dengan Soekarno, Inggit kembali menempati rumah ini dari tahun 1949 hingga 1984. Rumah ini kini menjadi situs sejarah yang penting, mencerminkan peran Inggit dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. 
 

Kantor PT KAI


Sumber: Pijri Paijar

Kantor pusat PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Bandung awalnya dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1884, bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api ke Bandung. Bangunan ini berdiri di lahan bekas Grand Nationale Hotel di Jalan Gereja.

Setelah kemerdekaan, pada 30 September 1945, di kompleks ini dibentuk Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI), menggantikan manajemen kolonial. Gedung ini menjadi simbol penting dalam sejarah perkeretaapian Indonesia. ?
 

Gedung OSVIA


Dok. Media Indonesia

Gedung OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren) didirikan pada tahun 1900 sebagai sekolah untuk mendidik calon pegawai bumiputra di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Sekolah ini merupakan transformasi dari Hoofden School yang didirikan pada tahun 1865.

Terletak di daerah Tegalega, gedung ini menjadi monumen pendidikan kolonial yang penting dalam sejarah pendidikan di Indonesia. ?
 

Gedung Pengadilan Negeri Bandung


Sumber: Lawyersclub.com

Gedung Pengadilan Negeri Bandung pertama kali dibangun pada tahun 1919 dan terdiri dari beberapa bangunan, termasuk No.74, No.76, dan No.80. Bangunan No.76 memiliki dua lantai yang digunakan untuk administrasi dan ruang sidang utama.

Gedung ini telah menjadi pusat peradilan sejak era kolonial dan mencerminkan otoritas hukum serta pentingnya supremasi hukum di Bandung. ?
 

Gedung De Vries


Sumber: Instagram @Edisujana29

Gedung De Vries, terletak di Jalan Asia Afrika, awalnya merupakan toko serba ada milik Andreas de Vries yang dibuka pada tahun 1879. Gedung ini pernah digunakan oleh Societeit Concordia sebagai tempat perkumpulan pengusaha perkebunan dan kaum elite Kota Bandung.

Arsitekturnya bergaya Indis dengan beberapa pilar di muka gedung, mencerminkan kejayaan Bandung sebagai kota modern pertama di Hindia Belanda. ?
 
Baca Juga:
Semakin Berkembang, Ini 7 Sektor Unggulan Kota Bandung untuk Investasi
 

Kampus ITB


Dok. ITB

Institut Teknologi Bandung (ITB) didirikan pada 3 Juli 1920 dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS) sebagai sekolah tinggi teknik pertama di Hindia Belanda. Kampus ini dirancang oleh arsitek Henri Maclaine Pont dan menjadi tempat Soekarno meraih gelar insinyurnya dalam bidang Teknik Sipil.

ITB telah menghasilkan lebih dari 120.000 alumni yang berperan penting dalam pembangunan bangsa. ?
 

Gedung De Zone


Foto: Gedung Gedung De Zone tahun 1955. (Dok. Pemprov Jabar)

Gedung De Zone, terletak di Jalan Asia Afrika, merupakan bangunan bergaya art deco. Dahulu digunakan sebagai toko, bangunan ini kini kosong dan tidak terawat. Farhan menyoroti pentingnya mengembalikan fungsi gedung ini tanpa mengubah fasadnya yang estetik dan bersejarah.

“Contoh Gedung De Zone di Asia Afrika yang berada dekat kantor pos. Gedung ini dulunya merupakan gedung yang dipakai untuk memperkenalkan sepeda motor keluaran terbaru pada saat itu. Namun kini tidak terawat dan kosong,” kata Farhan.

Menurut arsip Kantor Wilayah Departemen Penerangan Jawa Barat, foto bangunan ini yang tercatat pada tahun 1955 menunjukkan bahwa De Zon dulunya merupakan toko aktif yang memainkan peran dalam dinamika ekonomi kota kala itu.

Upaya pelestarian bangunan cagar budaya ini menjadi bukti bahwa Bandung tidak sekadar tumbuh sebagai kota metropolitan, tetapi juga kota yang merawat identitas dan sejarahnya dengan penuh kesadaran.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)