BRICS Diharap Bisa Jadi Pasar Sawit bagi Indonesia

Sekretaris Jenderal Apolin Rapolo Hutabarat (kiri). Foto: MI/Naufal Zuhdi.

BRICS Diharap Bisa Jadi Pasar Sawit bagi Indonesia

Naufal Zuhdi • 13 March 2025 04:25

Jakarta: Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin) Rapolo Hutabarat mengharapkan dengan masuknya Indonesia menjadi anggota BRICS bisa menjadi pasar untuk komoditas sawit Indonesia.
 
"Sepuluh negara (anggota BRICS) itu tidak ada yang mengenakan hambatan dagang terhadap produk sawit," ucap Rapolo di Jakarta, Rabu, 12 Maret 2025.
 
"Saya berharap supaya kerja sama BRICS ini menjadi salah satu tools bagaimana menarik investasi foreign direct investment dari 10 negara dan kemudian menjadi pasar utama dari seluruh produk sawit Indonesia karena belum ada yang menerapkan hambatan dagang," tambah dia.
 
Ditambah lagi, dengan pendapatan rata-rata negara anggota BRICS yang mencapai USD11.200 per tahun, ia meyakini hal itu bisa menjadi salah satu pendorong BRICS menjadi pasar komoditas sawit Indonesia.
 
"Jadi masih banyak sebenarnya upaya yang bisa kita kerja samakan, terutama di dalam negeri bahu-membahulah kita bagaimana merebut pasar dunia untuk sawit ini melalui BRICS," imbuh Rapolo.
 

Baca juga: Kejagung Titipkan 221 Ribu Lahan Sawit Duta Palma ke BUMN


(Ilustrasi perkebunan sawit. Foto: dok Ditjenbun Kementan)
 

BRICS kuasai 44% populasi dunia

 
Diketahui, dari 10 negara anggota BRICS, populasi dari 10 negara itu termasuk Indonesia mencapai 3,8 miliar jiwa atau 44 persen dari populasi dunia yang mencapai 8,1 miliar jiwa.
 
"Kita harapkan dengan kerja sama itu tidak ada lagi pengenaan-pengenaan hambatan dagang, non-barrier, maupun barrier trade," beber Rapolo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)