Dolar AS Datar di Tengah Ketidakpastian Pasar

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Dolar AS Datar di Tengah Ketidakpastian Pasar

Eko Nordiansyah • 11 March 2025 08:45

Jakarta: Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, tetap berada di level saat ini sekitar 103,95. Dolar AS disebut berjuang untuk menemukan traksi setelah penurunan tajam minggu lalu.

Dilansir FXStreet, Selasa, 11 Maret 2025, Indeks Dolar AS stabil di bawah 104,00, mengkonsolidasikan setelah penurunan tajam minggu lalu. Jika gagal merebut kembali 104,50, support berikutnya terlihat di dekat 103,30, yang dapat menentukan apakah penurunan yang lebih dalam akan terjadi.

Sementara itu, pernyataan terbaru Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell pada hari Jumat meyakinkan pasar bahwa bank sentral tidak melihat kebutuhan mendesak untuk menyesuaikan kebijakan saat ini, meskipun ketidakpastian ekonomi semakin meningkat.

The Fed memasuki periode blackout menjelang pertemuan 19 Maret. Menjelang periode media blackout, indeks sentimen The Fed pada grafik harian telah jatuh menuju area netral, yang juga dapat menjelaskan penurunan USD.

Selain itu, para pelaku pasar bersiap untuk rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Februari pada hari Rabu, 12 Maret waktu setempat. Rilis IHK diharapkan memberikan wawasan kunci tentang tren inflasi.
 

Baca juga: 

Harga Emas Berpotensi Naik ke USD2.929 di Awal Pekan



(Gedung The Fed. Xinhua/Liu Jie)

The Fed ogah buru-buru

Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Jumat menyarankan bank sentral dapat terus mengambil pendekatan yang sabar pada suku bunga. Pasalnya ekonomi tetap berada di tempat yang baik meskipun ada ketidakpastian yang meningkat.

"Kami tidak perlu terburu-buru dan kami berada dalam posisi yang tepat untuk menunggu kejelasan (tentang apakah akan menyesuaikan kebijakan moneter)," kata ketua Fed Jerome Powell dilansir dari Investing.com, Sabtu, 8 Maret 2025.

Kurangnya urgensi dari The Fed untuk memberi sinyal petunjuk tentang keputusan kebijakan moneter di masa depan terjadi karena banyak yang khawatir tentang dampak tarif terhadap ekonomi, yang telah didorong oleh konsumen yang kuat.

Ketua The Fed mengatakan bahwa meskipun indikator-indikator terbaru "menunjukkan kemungkinan moderasi dalam belanja konsumen," ekonomi tetap berada di tempat yang baik dan "tidak perlu The Fed melakukan apapun saat ini."

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)