Putri Purnama Sari • 27 October 2025 17:28
Jakarta: Setiap 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda, momen bersejarah ketika para pemuda berikrar satu Tanah Air, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia.
Namun, semangat itu tidak berhenti di tahun 1928. Kini, nilai-nilai perjuangan dan persatuan itu terus hidup dalam bentuk baru, salah satunya melalui karya generasi muda yang berani membawa nama Indonesia ke kancah dunia.
Salah satu contohnya adalah Muhammad Sadad, pendiri jenama fesyen lokal yang sukses menembus pasar internasional. Sadad menjadi simbol semangat Sumpah Pemuda masa kini yang berjuang, berkarya, dan membanggakan Indonesia lewat industri kreatif.
Profil Muhammad Sadad
Muhammad Sadad lahir di Aceh 15 Juni 1990. Ia mulai menjalankan bisnisnya ketika sedang berkuliah di Universitas Indonesia jurusan Ekonomi. Sadad diketahui memilih untuk berhenti kuliah agar bisa fokus mengembangkan bisnisnya di bidang
fesyen.
Pada tahun 2010, ia mendirikan brand bernama Selected and Co yang menjual produk celana chino. Namun, bisnis tersebut ternyata hanya bertahan selama 6 bulan.
Setelah itu, Sadad melakukan
rebranding dengan nama Erigo. Ia pun mengubah konsep produk pakaiannya menjadi nuansa batik. Namun, Sadad kembali mengubah pandangannya karena merasa konsep yang ia buat belum cukup mengikuti tren dan kurang relevan dengan selera pasar sasarannya.
Sejak itu, ia memutuskan untuk mengarahkan usahanya ke gaya
street style, menjadikannya dikenal sebagai
brand pakaian kasual yang dekat dengan anak muda. Pada 2015, Sadad mulai merintis produksi fesyen secara mandiri dari rumah kontrakan yang sekaligus menjadi tempat operasional usahanya.
Awalnya, Sadad hanya menjual pakaian kasual seperti kaus dan jaket dengan desain sederhana. Namun, berkat konsistensi dan kerja keras, produk Sadad berkembang pesat hingga dikenal sebagai salah satu
brand streetwear lokal paling sukses di Indonesia.
Dari Kamar Kos ke New York Fashion Week
Perjalanan Sadad tidak selalu mulus. Ia pernah mengalami jatuh bangun dalam bisnis, bahkan nyaris gulung tikar. Namun semangat pantang menyerah membuatnya terus melangkah.
Puncak kesuksesan Sadad datang ketika pada 2021, merek lokal yang dibangunnya berhasil menembus panggung bergengsi dunia, New York Fashion Week (NYFW).
Momen itu bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga kebanggaan nasional, karena untuk pertama kalinya, karya anak bangsa tampil sejajar dengan
brand-brand mode dunia.
Sadad ingin menunjukkan bahwa produk lokal tidak kalah dari merek internasional. Ia juga membuktikan bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing di industri global, selama memiliki tekad, kreativitas, dan kerja keras.
Muhammad Sadad, Cerminan Sumpah Pemuda di Era Digital
Jika para pemuda 1928 memperjuangkan kemerdekaan lewat ikrar dan semangat persatuan, maka Muhammad Sadad memperjuangkannya lewat karya dan inovasi.
Ia membuktikan bahwa perjuangan generasi muda masa kini tidak selalu harus di medan perang, tetapi di arena industri, kreativitas, dan teknologi. Sadad adalah contoh pemuda Indonesia modern yang tetap berpegang pada nilai nasionalisme.
Ia bisa membawa jenama lokal ke pasar global, menginspirasi banyak anak muda untuk berani berwirausaha, mendorong masyarakat bangga menggunakan produk Indonesia. Ia pun menunjukkan bahwa kreativitas lokal bisa menjadi simbol persatuan dan kebanggaan bangsa.
Jong Indonesia Festival
Hadir dan saksikan Jong Indonesia Festival yang digelar di Gedung Pusat Perfilman H Umar Ismail pada 30 Oktober 2025. Seluruh kegiatan dapat disaksikan langsung via YouTube Metro TV.
Kegiatan ini akan menghadirkan pemuda-pemudi dengan beragam latar belakang. Peter Shearer, Inayah Wulandari Wahid, dan GPH Bhre Sudjiwo sebagai tokoh pemuda pewaris keluarga sukses akan hadir sebagai narasumber.
Kemudian, Muhammad Sadad, Andanu Prasetyo, dan Merry Riana sebagai tokoh muda yang berhasil merintis dan membangun karier dan bisnis di berbagai bidang. Selanjutnya, Robinson Sinurat, Carina Joe, Arvy Egadipoera dengan latar tokoh muda di bidang pengetahuan yang turut serta membangun bangsa.
Begitu juga, Sudaryono, Maman Abdurrahman, dan Mochamad Nur Arifin, tokoh muda yang membangun karier politik dan kini dipercaya menjadi pemimpin Indonesia. Kegiatan ini juga disemarakkan penampilan musik dari Dere dan stand-up comedy dari Gianluigi Christoikov.