BNPT Data WNI Jadi Foreign Terrorist Fighters di Luar Negeri

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Rycko Amelza Dahniel. Medcom.id/Kautsar

BNPT Data WNI Jadi Foreign Terrorist Fighters di Luar Negeri

Siti Yona Hukmana • 9 September 2023 12:03

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendata warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi Foreign Terrorist Fighters (FTF) di luar negeri. FTF adalah seseorang yang melakukan perjalanan ke tanah asing untuk pelatihan terorisme, serta terlibat konflik bersenjata atau teroris lintas batas.

"Nah, kita mulai akan melakukan pendataan karena ini juga mandat dari PBB dan United Nations Office of Counter-Terrorism (UNOCT)," kata Kepala BNPT Rycko Amelza Dahniel dalam acara konsolidasi kebangsaan di Jakarta dikutip Sabtu, 9 September 2023.

Menurut Rycko, mandat itu disampaikan kepada semua negara dalam rangka menghilangkan kelompok teroris. Salah satu organisasi kemanusian yang ikut mendata adalah United Nations Children's Fund (UNICEF) atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Kemudian, setelah mereka data, warga negara-warga negara ini akan ditempatkan di masing-masing kedutaan untuk dilakukan pemulangan," ujar Rycko.

Rycko menyebut negara-negara asal wajib melakukan proses deradikalisasi terhadap warga yang menjadi FTF. Menurut Rycko, Indonesia telah masuk pada tahap itu. Namun, hanya memulangkan anak di bawah umur.

"Kebijakan pemerintah sampai saat ini kita melakukan repatriasi kepada anak-anak yang 10 tahun ke bawah," ucap dia.

Dia menyebut pemerintah belum mengeluarkan kebijakan memulangkan warga Indonesia berusia dewasa yang menjadi FTF di luar negeri. Sebab, Indonesia perlu mematangkan program deradikalisasi, seperti tempat penampungan, pihak yang melakukan treatment, menentukan program kebangsaan, program keagamaan, dan program kesehatan pikiran.

"Karena mereka datang ke sana atas keinginan sendiri, kemudian bergabung dengan suatu kelompok terorisme dan kehidupan sehari-hari seperti itu, tidak mudah merubah mindset, mengubah perilaku mereka dalam sekejap. Makanya program itu harus matang betul sebelum kita memulangkan mereka ke sini," tutur jenderal polisi bintang tiga itu.

Dalam pendataan warga menjadi FTF di luar negeri, BNPT membentuk Satuan Tugas (Satgas). Rycko sebagai Ketua Satgas tersebut untuk di Syria, Afghanistan, dan Filipina.

"Jumlahnya bervariasi kurang lebih 300-an di Syria itu yang terdata, yang termonitor sana kita, sembilan orang di Afghanistan dan delapan orang di Filipina," ucap mantan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri itu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)