Dihantui Suku Bunga The Fed, Wall Street Ditutup Beragam

Ilustrasi Wall Street. Foto: AP

Dihantui Suku Bunga The Fed, Wall Street Ditutup Beragam

Annisa Ayu Artanti • 8 September 2023 07:34

New York: Wall Street ditutup bervariasi, dengan penuruan tertinggi dipimpin oleh saham teknologi. Saat ini investor tengah khawatir terhadap suku bunga yang akan ditetapkan lebih tinggi dalam waktu yang lama.

Melansir investing.com, Dow Jones Industrial Average naik 58 poin atau 0,2 persen. Sementara S&P 500 turun 0,3 persen, dan Nasdaq Composite turun 0,9 persen. Nasdaq turun selama empat hari berturut-turut.

Indeks-indeks utama Wall Street ditutup lebih rendah pada Rabu, dengan indeks blue-chip Dow Jones Industrial Average berakhir hampir 200 poin, atau 0,6 persen, lebih rendah, sementara Nasdaq Composite yang berbasis teknologi turun 1,1 persen dan S&P 500 yang berbasis luas turun 0,7 persen.

Baca juga: Wall Street Terkontraksi Imbas Kekhawatiran Inflasi dan Suku Bunga

Ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed

Ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed meningkat Sentimen telah terpukul minggu ini oleh kekhawatiran data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan baru-baru ini.

Selain itu, kenaikan harga minyak akan mendorong Federal Reserve AS untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Klaim pengangguran baru datang lebih rendah daripada yang diperkirakan yaitu 216 ribu minggu lalu. Mereka telah diperkirakan akan naik menjadi 235 ribu dari 228 ribu pada minggu sebelumnya.

The Fed telah mengamati pasar tenaga kerja dengan seksama untuk mencari tanda-tanda kondisi ketat mulai berkurang, sesuatu yang ingin dilihat untuk membuktikan bahwa upaya memerangi inflasi berhasil.

Ada juga sejumlah pejabat Federal Reserve yang akan berbicara pada Kamis saat konferensi fintech yang diselenggarakan oleh Philly Fed. Komentar mereka pasti akan dipelajari untuk mendapatkan petunjuk kebijakan moneter sebelum memasuki periode blackout yang mendahului setiap pertemuan kebijakan.

Sementara itu, data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan sektor jasa AS secara tak terduga meningkat pada Agustus, mencapai level tertinggi dalam enam bulan. Biaya input yang dibayarkan oleh bisnis-bisnis ini juga meningkat.

Pada saat yang sama, harga minyak mentah telah naik ke level tertinggi tahun ini, memicu kekhawatiran tentang biaya energi dan pengaruhnya terhadap inflasi.

Sehingga menurut Fed Rate Monitor Tool dari Investing.com, probabilitas bank sentral Amerika akan memilih untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan November saat ini mencapai 43,6 persen, naik dari 39,3 persen pada hari sebelumnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)