Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. FOTO: Kemenko Kemaritiman dan Investasi
Media Indonesia • 13 June 2023 10:11
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai untuk menjalankan komitmen Indonesia dalam melakukan transisi energi maka tidak bisa dituntaskan hanya dengan satu term periode pemerintahan.
Menurut Luhut, untuk mencapai target netral karbon pada 2060, diperlukan periode yang sangat panjang. Bahkan, Ia mengatakan, sebaiknya upaya tersebut juga harus tetap dilanjutkan oleh Presiden maupun pemerintahan selanjutnya. Apalagi, lanjutnya, Indonesia kini tengah mengalami kelebihan pasokan listrik hingga 5,2 gigawatt (GW).
Dengan adanya program elektrifikasi kendaraan, baik motor, mobil maupun bus, maka menurutnya kelebihan pasokan listrik tak akan lagi menjadi masalah di masa mendatang. "Kita kelebihan 5,2 GW, tahun depan ini sudah tak masalah. Tidak bisa satu term Presiden selesai," kata Luhut, dikutip dari Mediaindonesia.com, Selasa, 13 Juni 2023.
"Ini jadi kita harus kompak, untuk melakukan ini. Jadi, bangsa kita ini maju kalau kita satu. Ini tuding-tuding tak jalan. Biasa-biasa saja, tidak usah aneh-aneh," ujar Luhut di Kantor Kemenko Marves, Jakarta.
Luhut melanjutkan, bila pemerintah selanjutnya mampu meneruskan program yang ada saat ini, maka pada 2030 sebanyak 10 persen dari kendaraan yang beredar di Indonesia merupakan kendaraan listrik.
Ia menyebut dengan adanya kerja sama BUMN IBC dan PLN untuk mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air, termasuk untuk penukaran baterai kendaraan listrik, maka diharapkan program ini berjalan lebih cepat.
"IBC dan PLN saya berharap ini bisa semua untuk menjadi bagian ekosistem. Menggambarkan standarisasi kendaraan listrik di Indonesia. Sekali lagi ini tidak akan selesai dengan satu Presiden, harus dilanjutkan," pungkasnya. (Ficky Ramadhan)