Kemendagri: Standar dan Metadata Jadi Kunci Validitas serta Pembaruan Informasi

Sekretaris BSKDN Noudy R. P. Tendean saat membuka kegiatan Sosialisasi Standar Data dan Metadata untuk Pengelolaan Data Lingkup BSKDN di Command Center BSKDN, Jumat, 5 Desember 2025. Dok. Istimewa

Kemendagri: Standar dan Metadata Jadi Kunci Validitas serta Pembaruan Informasi

Achmad Zulfikar Fazli • 6 December 2025 08:02

Jakarta: Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegaskan pentingnya penerapan standar data dan metadata sebagai fondasi utama dalam meningkatkan kualitas, validitas, dan integritas informasi di lingkungan BSKDN. Hal itu disampaikan Sekretaris BSKDN Noudy R. P. Tendean saat membuka kegiatan Sosialisasi Standar Data dan Metadata untuk Pengelolaan Data Lingkup BSKDN di Command Center BSKDN, Jumat, 5 Desember 2025. 

Noudy menjelaskan kebijakan berbasis bukti membutuhkan data yang tidak hanya lengkap dan akurat, tetapi juga terstandar. Dia menilai semakin kompleksnya isu strategis saat ini menuntut adanya keseragaman dalam format, struktur, dan deskripsi data agar informasi yang dihasilkan dapat diandalkan dan mudah diintegrasikan antar-unit kerja.

"BSKDN memiliki mandat strategis dalam penyusunan rekomendasi kebijakan berbasis data dan analisis. Kita dituntut untuk menyajikan informasi dan bahan kajian yang tidak hanya cepat, tetapi juga akurat, lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan," ungkap Noudy dalam keterangannya, Sabtu, 6 Desember 2025. 

Noudy menjelaskan metadata memiliki peran penting dalam memberikan konteks atas setiap data yang dikumpulkan, termasuk definisi, metode pengumpulan, serta ruang lingkupnya. Tanpa metadata yang jelas, data berisiko menimbulkan interpretasi yang berbeda di antara unit kerja, yang pada akhirnya dapat memengaruhi kualitas rekomendasi kebijakan.

Selain memperkuat standar internal, kegiatan sosialisasi membahas implementasi Satu Data Pemerintahan Dalam Negeri (SDPDN). Dia menyebut SDPDN sebagai langkah besar Kemendagri dalam membangun ekosistem data yang terpadu dan interoperabel, sehingga data dari setiap unit dapat saling mendukung dan digunakan untuk proses perumusan kebijakan secara lebih efektif.

“Ke depan, seluruh data yang dihasilkan BSKDN harus memenuhi prinsip satu standar, satu metadata, satu portal, dan interoperabilitas. Kalau kita kuat dalam data, tentunya kita tidak akan menghadapi hambatan dalam penyusunan policy brief," ujar dia.
 

Baca Juga: 

Penanganan Bencana, Kemendagri Dorong Pemprov Aceh Percepat Pencairan BTT


Noudy mengajak seluruh unit kerja untuk memanfaatkan forum sosialisasi sebagai momentum penyamaan persepsi. Dia menekankan, penguatan tata kelola data bukan hanya tugas pengelola data, tetapi tanggung jawab kolektif seluruh jajaran BSKDN.

"Saya harap kegiatan seperti ini dapat menjadi fondasi awal untuk menyamakan persepsi dan memastikan semua unit kerja bergerak dalam satu arah," terang dia.

Sementara itu, perwakilan dari Pusat Data dan Sistem Informasi Kemendagri, Alwin Ferry, mengatakan data bukan sekadar aturan teknis, tetapi menjadi fondasi interoperabilitas di seluruh jajaran Kemendagri. Menurut dia, jika setiap unit menerapkan standar data dan metadata yang sama, maka proses integrasi, verifikasi, dan pembaruan data dapat dilakukan jauh lebih cepat dan akurat.

"Penting juga bagi kita untuk memastikan sumber data yang dipakai benar-benar jelas, kita ketahui dan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Achmad Zulfikar Fazli)