Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Berbasis Digital Diperkuat

Ketum Pengajian Al Hidayah, Hetifah Sjaifudian. Foto: Istimewa.

Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Berbasis Digital Diperkuat

Anggi Tondi Martaon • 30 November 2025 23:30

Jakarta: Pengajian Al Hidayah menegaskan komitmennya mendorong kemandirian ekonomi perempuan melalui program pemberdayaan dan literasi digital pada periode kepengurusan 2025–2030. Komitmen tersebut dibuat sebagai respons meningkatnya tantangan ekonomi dan perubahan pola kerja masyarakat.

Ketua Umum Pengajian Al Hidayah, Hetifah Sjaifudian, menyebut bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi salah satu fokus utama organisasi dalam lima tahun mendatang. Menurutnya, perempuan harus mampu mengelola potensi, kreativitas, dan peluang usaha yang kini banyak berkembang di ranah digital.

“Perempuan perlu didukung agar mandiri secara ekonomi. Literasi digital, kewirausahaan, dan kreativitas adalah pintu yang harus kita buka lebih luas,” kata Hetifah melalui keterangan tertulis, Minggu, 30 November 2025.

Ketua Komisi X DPR itu menjelaskan bahwa Al Hidayah akan mendorong pelatihan-pelatihan berbasis digital. Mulai dari pemasaran online, manajemen UMKM, hingga keamanan bertransaksi di internet sebagai upaya menjawab kebutuhan perempuan di berbagai daerah.

Ia menegaskan bahwa Al Hidayah harus bukan hanya sebagai ruang dakwah, tetapi juga sebagai wadah peningkatan kapasitas ekonomi keluarga, terutama untuk para ibu rumah tangga dan perempuan muda.

Baca juga: Perempuan Diajak Mengambil Peran dalam Pembangunan SDM

Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat Pengajian Al Hidayah, Sri Suparni Bahlil, menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi keluarga. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, perempuan dapat memperluas peluang usaha dan meningkatkan pendapatan tanpa meninggalkan kewajiban domestik.

“Era digital membuka banyak ruang untuk perempuan berkarya. Yang penting adalah pendampingan, edukasi, dan keberanian untuk mulai,” kata Sri.

Pelantikan pengurus Pengajian Al Hidayah 2025-2030. Foto: Istimewa. 

Ia menambahkan Al Hidayah memiliki ribuan kader di seluruh Indonesia. Hal itu bisa menjadi kekuatan untuk membangun ekosistem usaha perempuan yang saling terhubung dan saling mendukung.

Melalui kepengurusan baru yang lebih adaptif, program terstruktur, dan dukungan teknologi, Pengajian Al Hidayah menargetkan lahirnya lebih banyak perempuan mandiri yang mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Anggi Tondi)