Tim gabungan melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat, 21 November 2025. (Dokumentasi/ BNPB)
Pencarian Korban Longsor Banjarnegara Memasuki Hari Terakhir, 16 Orang Masih Dicari
Silvana Febiari • 25 November 2025 07:54
Banjarnegara: Operasi pencarian dan pertolongan terhadap 16 warga yang masih hilang akibat longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memasuki hari terakhir, Selasa, 25 November 2025. Ratusan personel gabungan bersama 25 unit alat berat dikerahkan untuk menyisir sektor C, area paling bawah atau 'lidah longsoran'.
"Diyakini menjadi lokasi terakhir keberadaan para korban," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan pers.
Sebelumnya pencarian di sektor A dan B telah dilakukan secara menyeluruh dan telah ditemukan beberapa korban dalam kondisi tidak bernyawa. Kini harapan tertuju pada sektor C, yang menjadi penentu dari rangkaian panjang upaya pencarian dan penyelamatan selama sepuluh hari.
Namun medan di lokasi bukanlah tantangan yang ringan. Tanah yang masih labil dan berlumpur, ketebalan material longsor lebih dari 10 meter. "Ditambah kandungan air yang tinggi, terus menguji stamina dan ketekunan para personel di lapangan," jelas Abdul Muhari.
Dia menjelaskan upaya pengurangan air dilakukan melalui pembuatan sodetan, sementara operasi modifikasi cuaca (OMC) membantu menghalau awan demi mencegah turunnya hujan agar proses pencarian dapat berlangsung lebih aman dan efektif. Semua langkah ini menjadi bagian penting dari babak akhir operasi SAR hari ini.
Di luar area pencarian, suasana haru menyelimuti posko utama penanganan darurat di Kantor Kecamatan Pandanarum, pada Senin malam, 24 November 2025. Di tempat ini keluarga korban dikumpulkan dalam sebuah pertemuan yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara bersama BNPB, Basarnas, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan unsur terkait lainnya.
Pertemuan dilakukan secara kekeluargaan, untuk berdoa, memberi dukungan moral, dan mempersiapkan hati menghadapi keputusan akhir operasi SAR. Harapan tetap menggantung, setipis apa pun itu.
Keluarga menantikan kabar baik dari kerja tak kenal lelah para personel di lapangan. Namun, mereka juga telah menyatakan keikhlasan apabila upaya terakhir ini tidak menemukan hasil seperti yang diharapkan.

Operasi pencarian korban longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. MI
Dengan segala doa dan harapan, hari ini menjadi penentu, apakah ada titik terang dari balik ladang lumpur yang basah, atau justru penutup dari sebuah ikhtiar kemanusiaan yang telah dilakukan dengan sepenuh tenaga dan hati.
Seluruh proses telah dijalankan dengan kesungguhan, profesionalisme, dan dedikasi tinggi dari semua pihak. Setiap langkah yang diambil di lapangan adalah wujud komitmen untuk menghormati para korban dan memberikan kepastian bagi keluarga yang menanti.