Harga Emas Dunia 'Tahan Nafas' Jelang Keputusan The Fed

Ilustrasi. Foto: ChatGPT.

Harga Emas Dunia 'Tahan Nafas' Jelang Keputusan The Fed

Ade Hapsari Lestarini • 8 December 2025 12:18

Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) masih bergerak stabil di atas level psikologis USD4.200 pada perdagangan hari ini. Emas dunia mempertahankan momentum penguatan menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) yang akan dirilis Rabu, 10 Desember 2025 pekan ini.

Pergerakan emas saat ini didukung sentimen dovish pasar terhadap prospek pemangkasan suku bunga, meskipun tekanan teknikal jangka pendek tetap perlu dicermati.

Berdasarkan analisis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, pada perdagangan sesi Amerika Utara Jumat, 5 Desember 2025, emas sempat mencapai level tertinggi harian di USD4.259 sebelum akhirnya terkoreksi dan ditutup di sekitar USD4.216.

Meski volatil, harga emas masih bersiap untuk mengakhiri pekan dalam kondisi stabil di atas ambang penting USD4.200. Indikasi teknikal berbasis kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan tren bullish masih dominan.

"Selama harga tetap bertahan di atas area kunci tersebut, struktur pasar emas tetap bullish," ujar Andy, dalam analisisnya, Senin, 8 Desember 2025.

Berdasarkan proyeksi teknikal, terdapat dua skenario utama pergerakan emas dalam jangka pendek. "Jika tekanan bullish berlanjut, XAU/USD berpotensi naik menuju level USD4.256 sebagai target terdekat," jelas Andy.


Ilustrasi. Foto: Freepik.
 

 

Potensi koreksi harga emas


Namun ia juga menekankan potensi koreksi teknikal apabila pasar bereaksi terhadap penguatan dolar AS menjelang pengumuman kebijakan bank sentral. "Jika harga gagal mempertahankan momentum dan terkoreksi, target penurunan terdekat berada pada level USD4.184," tambah dia.

Sementara dari sisi fundamental, emas mendapat dukungan dari ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Pasar memperkirakan bank sentral AS akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin akibat melambatnya pasar tenaga kerja dan kebutuhan mendorong kembali pertumbuhan ekonomi. Kebijakan suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan minat terhadap emas karena menurunkan biaya peluang memegang aset non-yield seperti logam mulia tersebut.

Selain itu, permintaan emas dari bank sentral global kembali meningkat. Data terbaru menunjukkan Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) menambahkan cadangan emas untuk bulan ke-13 berturut-turut, memperkuat tren akumulasi emas secara sistematis dari institusi moneter global. Faktor ini semakin memperkuat sentimen bullish jangka panjang.

Namun, beberapa indikator ekonomi AS menunjukkan kondisi yang lebih kuat dari perkiraan. Data sentimen konsumen yang dirilis Universitas Michigan meningkat menjadi 53,3 pada Desember dari 51,0 di November. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun juga naik menjadi 4,141 persen, yang secara historis menjadi hambatan bagi reli emas. Jika data lanjutan menunjukan kekuatan ekonomi AS, dolar dapat menguat dan menekan emas.

Secara keseluruhan, harga emas hari ini berpotensi bergerak dinamis menanti keputusan The Fed. Struktur tren tetap bullish, namun sensitivitas terhadap data ekonomi dan arah dolar AS membuat pasar waspada terhadap potensi volatilitas signifikan dalam beberapa sesi mendatang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Ade Hapsari Lestarini)