Sejarah Hari Pahlawan 10 November dan Maknanya bagi Bangsa Indonesia

Pahlawan-pahlawan Indonesia. (Domain Publik)

Sejarah Hari Pahlawan 10 November dan Maknanya bagi Bangsa Indonesia

Putri Purnama Sari • 3 November 2025 16:15

Jakarta: Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November merupakan salah satu momentum penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Tanggal ini menjadi pengingat akan semangat juang, pengorbanan, dan keberanian para pahlawan yang berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Sejarah Hari Pahlawan 10 November

Peringatan Hari Pahlawan bermula dari Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945, salah satu pertempuran terbesar dan paling berdarah dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, situasi di Indonesia masih belum stabil. Pasukan Sekutu yang diboncengi oleh tentara Belanda (NICA) datang ke Indonesia dengan tujuan mengambil alih kembali kekuasaan. 

Namun, rakyat Surabaya menolak keras kehadiran mereka karena dianggap mengancam kedaulatan negara yang baru merdeka.
 
Baca juga: Parade Surabaya Juang Menjaga Semangat Pahlawan

Dilansir dari laman Kemensos, pertempuran besar antara rakyat Indonesia dan pasukan Inggris di Surabaya bermula dari insiden tewasnya Brigadir J. Mallaby, komandan pasukan Inggris di Jawa Timur.

Sebelum peristiwa itu terjadi, kedua pihak sebenarnya telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata pada 29 Oktober 1945 guna meredam ketegangan yang meningkat pasca kedatangan pasukan Sekutu.

Kesepakatan tersebut tidak sepenuhnya berjalan lancar. Bentrokan kecil masih kerap muncul di sejumlah titik antara pasukan Inggris dan pejuang Indonesia. Situasi memanas ketika Brigadir Mallaby meninggal dalam sebuah insiden di sekitar Jembatan Merah, Surabaya, peristiwa yang kemudian memicu kemarahan besar dari pihak Inggris.

Sebagai balasan, pasukan Inggris mengeluarkan ultimatum yang menuntut agar rakyat Surabaya menyerahkan seluruh senjata dan menghentikan perlawanan. Batas waktu yang diberikan adalah hingga pukul 06.00 pagi pada 10 November 1945.

Namun, rakyat dan para pejuang Surabaya menolak tunduk pada perintah tersebut. Akibatnya, pertempuran besar pun pecah dan berlangsung sengit selama sekitar tiga minggu. 

Pertempuran Surabaya menjadi peristiwa penting dalam sejarah, karena merupakan konfrontasi pertama bangsa Indonesia melawan kekuatan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
 
Baca juga: Mensos Terima Masukan Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden Soeharto

Penetapan Hari Pahlawan

Perlawanan rakyat Surabaya menjadi simbol semangat juang dan keberanian rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.

Oleh karena itu, untuk mengenang peristiwa heroik tersebut, pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional.

Penetapan ini dimaksudkan agar generasi penerus bangsa selalu mengingat jasa para pahlawan yang telah rela berkorban jiwa dan raga demi tegaknya kemerdekaan Indonesia.

Makna Hari Pahlawan bagi Bangsa Indonesia

Hari Pahlawan bukan hanya sekadar peringatan sejarah, tetapi juga momen refleksi nasional. Ada beberapa makna penting yang bisa dipetik dari peringatan ini, antara lain:

1. Meneladani semangat juang para pahlawan
Para pahlawan berjuang tanpa pamrih demi kemerdekaan. Semangat ini harus terus diwariskan dalam bentuk kerja keras dan pengabdian untuk bangsa.

2. Menguatkan rasa nasionalisme dan persatuan
Perjuangan rakyat Surabaya menunjukkan bahwa kekuatan bangsa ada pada persatuan. Perbedaan suku, agama, dan daerah tidak menjadi penghalang dalam memperjuangkan tujuan bersama.

3. Menginspirasi generasi muda untuk berkontribusi
Di era modern, perjuangan tidak lagi dilakukan dengan senjata, melainkan dengan ilmu pengetahuan, kreativitas, dan kepedulian sosial untuk membangun negeri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)