Jakarta: Bulan Muharram selalu menjadi momentum penting dalam kehidupan umat Islam karena kemuliaan dan keistimewaannya. Di antara amalan yang sangat dianjurkan pada bulan ini adalah puasa Tasu'a (9 Muharram) dan puasa Asyura (10 Muharram).
Keduanya memiliki keutamaan besar, bahkan Rasulullah SAW menyebut puasa Muharram sebagai puasa sunnah paling utama setelah Ramadhan.
Melaksanakan puasa Tasu'a dan Asyura diyakini dapat menjadi wasilah untuk meraih ampunan, mendekatkan diri kepada Allah, serta meneladani ajaran Rasulullah SAW yang penuh hikmah.
Berikut pembahasan lengkap mengenai niat, dalil, dan keutamaan puasa Tasu'a dan Asyura yang jatuh pada 9-10 Muharram atau 5-6 Juli 2025.
Niat Puasa Tasu'a dan Asyura
Melansir NU Jatim, niat puasa Tasu'a dan Asyura hendaknya dilafalkan sebelum fajar seperti puasa sunnah lainnya. Berikut bacaan niat puasa Tasu'a (9 Muharram):
"
Nawaitu shauma Tâsû?â-a lilâhi ta?âlâ."
Artinya: Saya niat puasa Tasu?a karena Allah ta?âlâ.
Sedangkan niat puasa Asyura (10 Muharram):
"
Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta?âlâ."
Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta?âlâ.
Selain niat khusus tersebut, umat Islam juga dapat mengucapkan niat puasa Muharram secara umum:
"
Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta?âlâ."
Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta?âlâ.
Keutamaan Puasa Tasu'a dan Asyura
Keutamaan puasa Tasu'a dan Asyura sangatlah istimewa. Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam," (HR Muslim), dikutip dari NU Jatim, 15 Juli 2024.
Rasulullah SAW juga menganjurkan agar umat Islam memperbanyak puasa di bulan Muharram dengan berpuasa secara berurutan, sebagaimana sabdanya:
"Berpuasalah kalian sehari sebelumnya (Tasu’a) dan sehari sesudahnya (11 Muharram)," dikutip dari hadits riwayat Ahmad, dalam NU Jatim, 15 Juli 2024.
Keutamaan paling menonjol dari puasa Asyura disebutkan dalam hadits berikut:
"Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat," (HR Muslim), dikutip dari NU Jatim, 15 Juli 2024.
Dalil dan Hikmah Puasa di Bulan Muharram
Puasa di bulan Muharram memang memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah SWT. Melansir NU Jatim, Rasulullah SAW bersabda:
"Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.'" (HR Muslim), dikutip dari NU Jatim, 15 Juli 2024.
Sementara itu, dalil keutamaan puasa Asyura sangat jelas disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW:
"Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat.'" (HR Muslim), dikutip dari NU Jatim, 15 Juli 2024.
Puasa Tasu’a dan Asyura pada 9-10 Muharram 1447 H (5-6 Juli 2025) adalah amalan sunnah yang sangat dianjurkan dan sarat dengan keutamaan. Dengan melafalkan niat yang benar serta memahami makna dan dalilnya, umat Islam diharapkan mampu menunaikan puasa ini dengan penuh keikhlasan dan semangat meraih ampunan serta keberkahan dari Allah SWT.