Siswa ditandu ke Posko Darurat Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, karena mengalami keracunan massal.
Roni Kurniawan • 23 September 2025 08:16
Bandung: Kasus keracunan massal diduga akibat mengonsumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, bertambah menjadi 301 siswa. Korban keracunan massal terus berdatangan dan dievakuasi ke beberapa layanan keseharan di Bandung Barat
Menurut Kapolsek Sindangkerta, Iptu Sholehuddin, korban keracunan massal berasal dari siswa tingkat SD, MTs, SMP, hingga SMK di wilayah Cipongkor. Data itu dikumpulkan per Senin, 22 September 2025 pukul 23.56 WIB.
"Jumlah korban keracunan sampai dengan pukul 23.56 WIB sebanyak 301 orang yang terdiri dari berbagai siswa sekolah mulai tingkat SD, MTs, SMP, dan SMK," ujar Sholehuddin di Kecamatan Cipongkor, KBB, Senin malam, 22 September 2025.
Jumlah Siswa Keracunan Diprediksi Bertambah
Para korban saat ini mendapatkan penanganan medis di lima titik fasilitas kesehatan dan posko darurat, yakni:
- Puskesmas Cipongkor 116 orang
- Bidan Desa Sirnagalih 13 orang
- RSUD Cililin 27 orang
- Posko Kecamatan Cipongkor: 127 orang
- RSIA Anugrah 18 orang
Sholehuddin menduga jumlah korban masih bisa bertambah. Hal itu, lantaran hingga Senin malam masih ada siswa yang terus berdatangan ke posko-posko kesehatan untuk mendapatkan perawatan.
"Korban yang datang ke posko Kkecamatan sampai saat ini masih berdatangan dan dimungkinkan jumlah korban keracunan akan terus bertambah," beber Sholehuddin.
Sementara itu, petugas gabungan dari kepolisian, Dinas Kesehatan, dan pemerintah daerah masih melakukan pendataan serta memberikan penanganan medis kepada para siswa yang terdampak. Penyebab pasti keracunan massal tersebut masih dalam proses penyelidikan.
Pemerintah Minta Maaf
Pemerintah menyampaikan permohonan maaf terkait persoalan makan bergizi gratis. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
"Kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional (BGN) memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah," kata Pras di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 19 September 2025.
Pras menegaskan peristiwa keracunan pada program MBG yang dialami sejumlah siswa tidak pernah diharapkan dan bukan kesengajaan. Dia menyebut seluruh kejadian keracunan itu akan menjadi bahan catatan dan evaluasi pemerintah.
"Ini menjadi bahan evaluasi dan catatan kami telah berkoordinasi dengan BGN," beber Pras.