Kukuhkan Sembilan Guru Besar, UMI Makassar Miliki 96 Profesor

Rektor UMI Makassar, Prof. Hambali Thalib, saat memberikan sambutan dalam acara pengukuhan guru besar, di Auditorium Al-Jibra UMI, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 9 Februari 2025. Metrotvnews.com/ Muhammad Syawaluddin.

Kukuhkan Sembilan Guru Besar, UMI Makassar Miliki 96 Profesor

Muhammad Syawaluddin • 9 February 2025 14:47

Makassar: Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar mengukuhkan sembilan guru besar dalam sepekan pada awal Februari 2025. Dengan dilantiknya sembilan orang tersebut saat ini UMI memiliki 96 guru besar. 

Ketiga guru besar yang baru dikukuhkan itu masing-masing Prof. Dr. Ir. Andi Tamsil, MS., IPM mengangkat penelitian mengenai Kunci untuk Meningkatkan Swasembada Pangan Akuatik dan Membangun Ketahanan Pangan Nasional.
 

Baca: Terancam Gagal SNBP, Ratusan Siswa Demo Tuntut Tanggung Jawab Sekolah
 
Prof. Dr. Hj. Hasnidar, MS., IPM mengangkat penelitian mengenai Peran Fisiologi Nutrisi Salam Revolusi Teknologi Akuakultur. Kemudian Prof. Dr. Ir. Harlina, MP. mengangkat penelitian mengenai Inovasi Penanggulangan Penyakit Bakterial Berbahan Herbal. 

Ketiganya dikukuhkan melalui rapat senat terbuka luar biasa yang digelar di Auditorium Al-Jibra UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar di Auditorium Aljibra UMI, Minggu, 09 Februari.

Rektor UMI Makassar, Hambali Thalib, mengatakan pengukuhan guru besar hari ini bukan hanya sekadar seremonial melainkan pengakuan terhadap dedikasi, inovasi, dan kontribusi dalam ilmu pengetahuan serta pemanfaatannya bagi masyarakat. 

"Dalam tiga hari ada sembilan nama guru besar yang dikukuhkan. Sehingga ini mencatat deretan guru besar di UMI saat ini mencapai 96 orang," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 9 Februari 2025.

Hambali mengatakan profesor atau guru besar yang dikukuhkan telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam bidangnya baik dalam penelitian, inovatif pengajaran maupun pengabdian kepada masyarakat karya-karya yang mereka publikasikan di jurnal internasional memberikan dampak signifikan dalam mengembangkan teori dan praktik.

"Profesor bagi seorang muslim bukanlah akhir dari perjalanan melainkan puncak dari proses pembelajaran yang berkelanjutan yang senantiasa berkembang berkontribusi dalam menghasilkan karya-karya terbaik," ungkapnya. 

Hambali mengingatkan agar guru besar yang baru saja dikukuhkan bahwa seorang profesor memiliki tanggung jawab yang besar dalam proses transfer ilmu pengetahuan dan juga membentuk karakter yang baik serta bisa membangun kesadaran sosial. 

"Sorang profesor memiliki tanggung jawab moral yang signifikan dalam mentransfer pengetahuan pendidikan. Apan yang diemban seorang profesor tidak terbatas pada transfer knowledge saja melainkan juga mencakup upaya membentuk karakter yang baik memperkuat nilai moral serta membangun kesadaran sosial yang lebih tinggi dalam perspektif Islam," harapnya. 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)