Wall Street Bervariasi: Dow Jones Raup Cuan, Nasdaq Tergelincir

Ilustrasi pergerakan saham AS di Wall Street. Foto: Freepik.

Wall Street Bervariasi: Dow Jones Raup Cuan, Nasdaq Tergelincir

Husen Miftahudin • 12 February 2025 08:27

New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir bervariasi pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), karena pelaku pasar mencerna komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam kesaksian dua hari di depan Senat.
 
Mengutip Xinhua, Rabu, 12 Februari 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 123,24 poin atau 0,28 persen dan ditutup pada level 44.593,65, sementara indeks S&P 500 naik tipis 2,06 poin atau 0,03 persen dan ditutup pada level 6.068,5. Sebaliknya, indeks Nasdaq Composite turun 70,41 poin atau 0,36 persen menjadi 19.643,86.
 
Di antara 11 sektor utama dalam S&P 500, delapan diantaranya berakhir di wilayah positif, dengan barang kebutuhan pokok konsumen dan energi memimpin kenaikan masing-masing sebesar 0,91 persen dan 0,76 persen. Sementara sektor barang konsumsi diskresioner dan kesehatan tertinggal, turun masing-masing sebesar 1,23 persen dan 0,22 persen.
 
Powell menyampaikan pesan langsung kepada Kongres saat ia memulai kesaksiannya selama dua hari pada Selasa, menekankan kekuatan ekonomi memberi Fed fleksibilitas untuk mengambil waktu dalam memutuskan apakah dan kapan akan menurunkan suku bunga.
 
"Perekonomian kita dalam kondisi yang cukup baik. Kita ingin membuat kemajuan lebih lanjut dalam hal inflasi. Dan menurut kami suku bunga kebijakan kita dalam kondisi yang baik, dan kami tidak melihat alasan untuk terburu-buru menurunkannya lebih lanjut," kata Powell kepada anggota Komite Perbankan Senat.
 
Powell juga menahan diri untuk tidak terlibat dalam perdebatan dengan Presiden AS Donald Trump dan Demokrat mengenai manfaat tarif bagi ekonomi AS, dan tetap berpegang pada pendekatannya yang terukur di tengah ketidakpastian ekonomi yang sedang berlangsung.
 
"Bukan tugas Fed untuk membuat atau mengomentari kebijakan tarif. Itu tugas orang-orang terpilih, dan bukan tugas kami untuk berkomentar," katanya.
 

Baca juga: Ambruk! IHSG Terlempar 116 Poin


(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Hati-hati menyunat suku bunga

 
Dengan latar belakang ketidakpastian atas kebijakan perdagangan, fiskal, imigrasi, dan peraturan serta dampaknya terhadap ekonomi, pesan utama Powell adalah Komite Pasar Terbuka Federal perlu bergerak hati-hati dalam pemangkasan suku bunga lebih lanjut, menurut Wakil Kepala Ekonom Pasar Modal BMO, Michael Gregory.
 
Sementara itu, Presiden The Fed New York John Williams mengatakan pada Selasa meskipun beberapa indikator menunjukkan inflasi secara bertahap bergerak mendekati target The Fed sebesar dua persen, akan butuh waktu sebelum target tersebut tercapai secara konsisten.
 
Ia mencatat inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) secara keseluruhan diperkirakan akan tetap berada di sekitar 2,5 persen tahun ini dan kemudian turun menjadi dua persen dalam beberapa tahun mendatang.
 
Williams menjabarkan suku bunga acuan Fed saat ini, yang kini berada di antara 4,25 persen dan 4,5 persen, sebagai 'cukup ketat' dan berperan penting dalam mengarahkan inflasi kembali ke sasarannya.
 
Adapun, saham Tesla anjlok 6,34 persen, menjadikannya saham dengan kerugian terbesar keempat di S&P 500 karena menghadapi kerugian kelima berturut-turut, mendorong pembuat kendaraan listrik itu ke level terendah dalam tiga bulan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)