PKL Teras Malioboro 2 Kembali Dipaksa Pindah

Yogyakarta: Pedagang Kaki Lima (PKL) di Teras Malioboro 2 Yogyakarta kembali dipaksa pindah ke lokasi baru. Sebelum ini, mereka dipaksa pindah pada Januari 2022 lalu. 
Aktivitas pengosongan area Teras Malioboro 2 diberikan batas akhir Selasa, 14 Januari 2025. Aktivitas niaga yang biasa tergantikan menjadi pengemasan barang-barang dagangan. 
 
Teras Malioboro mulai ditutup pada 15 Januari 2025. Seluruh pedagang dipaksa pindah ke tempat relokasi yang disiapkan, yakni di Teras Malioboro Timur di kawasan Ketandan dan Teras Malioboro Barat di kawasan Beskalan. Pemindahan paksa para pedagang itu tampak dari sejumlah aspek. Selain mereka pindah baru sekitar 2 tahun, masih ada ratusan pedagang belum mendapat tempat. 

"Ada sekitar 375 pedagang yang masuk anggota Koperasi Tri Dharma masih belum mendapatkan undian untuk lapak baru," kata salah seorang pedagang Teras Malioboro 2, Supardjilah pada Selasa, 14 Januari 2025.
 

Baca: PKL Teras Malioboro 2 Cemas Jelang Relokasi

Ratusan pedagang yang belum kebagian tempat itu menjadi salah satu bentuk protes. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta dituding tidak transparan dalam pengundian lapak di tempat relokasi. Hal ini yang membuat masih ada 300 lebih pedagang tak dapat lapak.

Supriyati, juga pedagang Teras Malioboro 2, mengatakan kebijakan yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta bukan hanya tak transparan, namun juga merepotkan para pedagang. Di saat belum mendapat lapak, para pedagang dipaksa membersihkan seluruh barang dagangan..

"Saya jadi salah satu pedagang yang belum dapat tempat (lapak baru). Ini tetap bongkaran hari ini, takutnya listrik dimatikan," kata dia.

Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta, Sugeng Purwanto mengklaim pemerintah sudah bertindak persuasif kepada para pedagang. Menurut dia, pemindahan para pedagang Teras Malioboro 2 tak bisa diundur. "Kalau masih ada riak-riak kecil kan bisa kita bicarakan," ucapnya