Dideportasi dari Arab Saudi, Ratusan Pekerja Migran Tiba di Bandara Soetta

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding hadir di Bandara Soekarno-Hatta untuk menjemput PMI yang dideportasi dari Arab Saudi.

Dideportasi dari Arab Saudi, Ratusan Pekerja Migran Tiba di Bandara Soetta

Hendrik Simorangkir • 14 January 2025 15:30

Tangerang: Ratusan pekerja migran Indonesia (PMI) yang dideportasi dari Arab Saudi tiba di Tanah Air. Ratusan pekerja itu dipulangkan karena melanggar dokumen keimigrasian bekerja di negara tersebut.

"Hari ini ada 197 pekerja migran Indonesia. Kemarin malam 200 pekerja sudah dipulangkan. Mereka semua telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Semua itu ada 500 orang, dan sisanya akan menyusul," ujar Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, Selasa, 14 Januari 2025.

pihaknya melakukan penjemputan di Bandara Soekarno-Hatta sebagai bentuk kehadiran dan kepedulian negara kepada seluruh warganya.  "Namun kami menyampaikan kepada mereka bekerja itu adalah hak. Tetapi juga untuk mendapatkan pekerjaan terutama di luar negeri, lewatlah dengan prosedur yang benar," katanya.
 

Baca: 

Pekerja Migran Indonesia Banyak Jadi Korban Eksploitasi hingga TPPO


Setelah pekerja migran ilegal itu kembali di Tanah Air, nantinya mereka langsung dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing. Para PMI itu akan melalui proses pendataan dan pemeriksaan lebih dahulu.

"Kita akan berusaha memulangkan mereka secepatnya, tapi juga memastikan mereka sampai di rumah dengan aman, tidak lagi kena masalah di jalan atau dikerjain oleh oknum atau calo. Untuk asal daerah ini mayoritas berasal dari Jawa Barat, NTB, dan beberapa daerah lain," jelasnya.

Abdul Kadir menambahkan, seiring dengan banyaknya bermunculan kasus-kasus pekerja migran non prosedural, pihaknya berkomitmen untuk membasmi para calo atau mafia penyalur pekerja ilegal. 

"Saya ingatkan, calo-calo yang ketahuan, sanksinya berat. Dan kami sekarang ini lagi fokus khusus untuk menegakkan hukum, menghajar para calon atau sindikat yang kita bisa temukan. Jangan coba main-main," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)