Ilustrasi. Dok MI.
Despian Nurhidayat • 24 January 2025 10:30
Jakarta: Ketua Komisi Nasional (Komnas) Haji dan Umrah Mustolih Siradj mengatakan langkah Menteri Agama (Menag) Nazarudin Umar meminta pendampingan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penyelenggaraan ibadah haji 2025 patut diapresiasi. Inisiatif ini dinilai tepat guna pengawasan korupsi sejak dini.
"Untuk mencegah potensi terjadinya tindakan maupun kebijakan yang bisa menjurus pada praktik koruptif mulai dari hulu sampai dengan hilir," ungkap Mustholih, Jumat, 24 Januari 2025.
Ia optimistis penyelenggaraan haji tahun ini benar-benar bebas dari unsur korupsi. Sehingga, semua layanan yang diberikan kepada 221 ribu jemaah sesuai standar yang telah ditentukan dan tidak ada penyimpangan. Pelibatan KPK dinilai sangat positif untuk membangun integritas Kementerian Agama (Kemenag).
Komnas Haji berharap pertemuan dengan KPK tidak hanya berhenti pada tataran seremonial. Melainkan, harus ada tindak lanjut yang kongkret dan nyata.
Ia menyebut KPK perlu membentuk tim yang diterjunkan pada tiga fase penting penyelenggaraan haji. Pertama, di tahap pramusim haji berkaitan proses penandatanganan kontrak-kontrak.
"Mulai asuransi, penerbangan, pengadaan konsumsi, hotel, pemondokan, bus angkutan jemaah dan berbagai kontrak pengadaan lainnya baik di Tanah Air maupun di Tanah Suci,” ujar Mustolih.
Baca juga: Menag Minta Pendampingan Menyeluruh KPK di Pelaksanaan Haji 2025 |