Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran. Istimewa.
Arga Sumantri • 24 August 2025 22:34
Palangka Raya: Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran menegaskan komitmen pemerintah provinsi (Pemprov) melindungi eksistensi masyarakat adat Dayak. Ia mengatakan masyarakat adat Dayak bagian tak terpisahkan dari pembangunan Kalimatan.
Penegasan ini disampaikan dalam Seminar International Day of the World’s Indigenous People bertajuk Pumpung Hai Borneo (The Great Borneos Assembly) di Kalawa Convention Hall, Palangka Raya.
Agustiar menyampaikan komitmen ini sejalan dengan visi pembangunan daerah yaitu 'Manggatang Utus', yang berarti mengangkat harkat dan martabat masyarakat, khususnya masyarakat Dayak, dan umumnya warga Kalteng. Prinsip ini sejalan dengan mimpi Presiden Prabowo Subianto untuk menyambut Indonesia Emas 2045.
"Melalui seminar ini, kita mengenang tonggak bersejarah Perjanjian Damai Tumbang Anoi tahun 1894, sebagai fondasi perdamaian dan peradaban Dayak. Semangat ini harus terus kita hidupkan, termasuk melalui Napak Tilas Tumbang Anoi setiap tahun," tutur Agustiar, Minggu, 24 Agustus 2025.
Baca juga: Kemendagri Menginstruksikan Penyusunan APBD Selaras dengan Kebijakan Pusat |