Menteri Luar Negeri Finlandia Elina Valtonen. (Anadolu Agency)
Muhammad Reyhansyah • 25 August 2025 19:02
Helsinki: Menteri Luar Negeri Finlandia, Elina Valtonen, menegaskan bahwa tekanan internasional terhadap Rusia tidak boleh berhenti meski perang di Ukraina berakhir suatu hari nanti.
“Tekanan harus terus berlanjut bahkan jika perang berakhir, gencatan senjata atau perjanjian damai semata tidak cukup menjadi alasan untuk mencabut sanksi,” kata Valtonen dalam pidatonya di forum tahunan Ambassadors’ Day di Helsinki, seperti dikutip Anadolu Agency, Senin, 25 Agustus 2025.
Ia menambahkan, setiap pelonggaran sanksi hanya bisa dilakukan secara bertahap dan dengan syarat ketat, sambil mendorong Uni Eropa meningkatkan tekanannya terhadap Moskow.
Menurut Valtonen, Uni Eropa kini tengah menyiapkan paket sanksi ke-19, sementara Finlandia mendorong agar blok tersebut juga menerapkan tarif terhadap impor dari Rusia.
Finlandia, lanjutnya, akan tetap memberikan bantuan militer bagi Ukraina serta berkontribusi pada jaminan keamanan jangka panjang Kyiv “sejauh kemampuan memungkinkan.”
Valtonen menyatakan keyakinannya bahwa Ukraina pada akhirnya akan menjadi anggota Uni Eropa dan NATO. Namun, ia menekankan bahwa Kyiv perlu mempercepat reformasi tata kelola serta meningkatkan upaya pemberantasan korupsi.
Valtonen juga mendukung upaya Presiden AS Donald Trump untuk mendorong perdamaian di Ukraina, terutama demi menghentikan pertempuran serta menjamin pemulangan tawanan perang dan anak-anak yang diculik.
Namun, ia menilai Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menunjukkan niat menyerahkan ambisi ekspansionisnya.
“Putin ikut serta dalam negosiasi, menikmati sorotan, dan mengambil apa yang dia bisa – tanpa niat tulus untuk membuat konsesi nyata,” ujarnya.
Valtonen memperingatkan bahwa Moskow masih mengaitkan potensi perundingan damai dengan syarat Ukraina tidak boleh bergabung dengan NATO, yang menurutnya melemahkan kedaulatan Kyiv.
Baca juga: JD Vance: Rusia Lakukan Kompromi Signifikan demi Kesepakatan Damai dengan Ukraina