Ilustrasi. Foto: MI/Amiruddin Abdullah Reubee.
M Rodhi Aulia • 7 May 2025 21:11
Jakarta: Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 diperkirakan tetap solid, seiring meningkatnya aktivitas domestik dan kontribusi kuat dari sektor pertanian. Meski ada tanda-tanda perlambatan, optimisme tetap dijaga melalui sinergi fiskal dan peluang ekspor ke negara non-tradisional.
Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, menyampaikan bahwa kinerja pertanian menjadi tulang punggung utama pertumbuhan pada awal tahun.
“Melihat adanya tanda-tanda pelambatan momentum ekonomi, percepatan realisasi fiskal menjadi kebutuhan penting untuk menopang perekonomian,” kata Andry yang dikutip, Rabu, 7 Mei 2025.
Ia menambahkan, belanja negara yang sempat tertahan di awal tahun diproyeksikan mulai tersalurkan pada kuartal kedua 2025. Kondisi ini diharapkan mampu memicu geliat sektor produktif, terutama yang bersinggungan langsung dengan kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Demi Ubah Nasib Petani Indonesia, Wamentan 'Contek' Ilmu Teknologi Pertanian Belanda
Dari sisi eksternal, Andry juga melihat terbukanya peluang baru di tengah tantangan global. Akses ekspor yang lebih luas dinilai penting untuk menjaga neraca perdagangan tetap positif.
“Keanggotaan Indonesia dalam ASEAN dan BRICS adalah peluang besar untuk memperluas akses ekspor dan menjaga kinerja perdagangan tetap positif,” tambahnya.
Sektor domestik pun tak luput dari perhatian. Pemulihan permintaan dalam negeri menjadi motor utama yang diandalkan untuk mendorong pertumbuhan sepanjang tahun berjalan.
“Kami memperkirakan ekonomi akan tumbuh sebesar 4,93% pada 2025, dengan permintaan domestik yang diperkirakan mulai pulih sejak kuartal kedua,” ujar Andry.