Kapolres Wonogiri, AKBP Jarot Sungkowo. Metrotvnews.com/ Triawati Prihatsari
Wonogiri: Polres Wonogiri mendalami kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain yang membantu dalam kasus pembunuhan wanita yang kemudian mayatnya dicor, di Ngadirojo, Wonogiri. Saat ini pelaku pembunuhan telah ditangkao untuk proses hukum lebih lanjut.
Berdasarkan hasil visum, korban Dwi Hastuti, 48, dibunuh kekasihnya dengan cara dicekik dan dipukuli. Pelaku JNS, 34 melakukan perbuatan kejamnya setelah korban meminta dinikahi, sedangkan dirinya sudah beristri.
"Hasil visum et Repertum atau hasil sementara itu terdapat memar di wajah bagian pipi kanan kiri kemudian terdapat pendarahan di otak," kata Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sadewo, di Wonogiri, Minggu, 4 Mei 2025.
Saat diperiksa, pelaku mengakui memukul kepala korban berulang kali dengan tangan kosong. Sebelum dipukul, pelaku mengatakan mencekik korban.
Setelah korban jatuh, kemudian dipukuli berulang kali hingga meninggal dunia. Menurutnya korban sempat berteriak saat dipukuli.
"Korban teriak-teriak, tapi di daerah situ kan sepi juga. Bapaknya kan juga pergi, kemudian mulut juga dibekap oleh pelaku," ungkapnya.
Sampai saat ini, ia menjelaskan telah memeriksa enam saksi. Pihaknya tidak menutup kemungkinan akan ada pemeriksaan saksi lain.
"Untuk kasus ini sementara kita periksa kurang lebih enam saksi. Tidak menutup kemungkinan nanti akan kita periksa saksi yang lain," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo memastikan penemuan mayat dicor di area pekarangan belakang rumah terjadi di Dusun Brubuh RT 4 RW 1, Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis, adalah Dwi Hastuti (DH), 48 tahun. Korban adalah warga Desa/Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak Februari 2025 lalu.
Dwi menjadi korban pembunuhan oleh tersangka bernama Joko Nur Setiawan, 34 tahun, warga Brono, Kelurahan Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri yang merupakan kekasih korban.