Stimulus Ekonomi Prabowo dan BHR Ojol Diyakini Dorong Daya Beli Jelang Lebaran

Presiden Prabowo Subianto. Foto: Metrotvnews.com/Kautsar Widya Prabowo.

Stimulus Ekonomi Prabowo dan BHR Ojol Diyakini Dorong Daya Beli Jelang Lebaran

M Rodhi Aulia • 11 March 2025 13:44

Jakarta: Pemerintah meluncurkan sejumlah stimulus ekonomi untuk mendorong daya beli masyarakat menjelang Lebaran 2025. Ekonom dari Binus University, Doddy Ariefianto, menilai kebijakan ini akan berdampak signifikan terhadap konsumsi domestik.

Salah satu kebijakan yang menarik perhatian adalah pemberian Bonus Hari Raya (BHR) bagi ojek dan kurir online. Menurut Doddy, langkah ini dapat mempercepat perputaran uang di berbagai sektor ekonomi.

“Kebijakan ini perlu diapresiasi karena akan mem-boost konsumsi masyarakat,” ujar Doddy kepada wartawan, Selasa, 11 Maret 2025.

Selain BHR, pemerintah juga menerapkan tujuh kebijakan stimulus lainnya untuk mendukung perekonomian di bulan Ramadan dan Lebaran. Stimulus tersebut meliputi optimalisasi bantuan sosial, diskon harga tiket pesawat, serta diskon tarif jalan tol.

Baca juga: Jelang Lebaran, Kurir dan Ojol akan Dapat Bonus Hari Raya

Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan diskon belanja, program pariwisata mudik Lebaran, stabilisasi harga pangan, serta pencairan THR bagi ASN dan pekerja swasta. Doddy menilai kombinasi kebijakan ini akan membantu menjaga daya beli masyarakat secara luas.

“Kebijakan ini memiliki manfaat multiplier yang besar mengingat masyarakat akan menggunakan daya beli tersebut di daerah-daerah (mudik). Memberikan dampak pemerataan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Doddy memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester pertama 2025 bisa mencapai 5,2%. Ia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2025 akan mencapai 5,5%.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia Semester 1 2025 diperkirakan 5,2%, sedangkan full year 2025 5,5%,” jelas Doddy.

Angka ini menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5%. Meskipun kenaikannya tidak terlalu besar, Doddy melihat tren positif ini sebagai sinyal pemulihan ekonomi yang terus berlanjut.

“Tahun lalu (2024) pertumbuhan ekonomi 5,0%. Jadi ya ada sedikit kenaikan,” tutur Doddy.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Rodhi Aulia)