Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 9 March 2025 14:21
Tokyo: Di tengah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membagikan resep rahasia bagaimana Indonesia berhasil memulihkan ekonomi dari keterpurukan pascakrisis. Hal ini diungkapkan SBY dalam acara bedah buku "Standing Firm for Indonesia's Democracy" di KBRI Tokyo, Jepang, Jumat, 7 Maret 2025.
"Saat saya masuk tahun 2004, pertumbuhan ekonomi hanya 4 persen. Dalam setahun, kami berhasil menaikkannya menjadi 5,1 persen, dan itu terjaga selama 10 tahun," ungkap SBY di hadapan para mahasiswa Indonesia dan akademisi Jepang, dilansir pada Minggu, 9 Maret 2025.
SBY menjelaskan kondisi menantang yang dihadapinya saat 2004. Ketika itu, kata dia, investasi rendah karena tidak ada keamanan, tidak ada stabilitas sosial, iklim investasi buruk, tidak ada kepastian hukum, dan kurangnya infrastruktur.
"Investment climate was so poor. Siapa mau investasi di Indonesia? Yang ada capital outflow, rupiah terguncang," ucap dia.
SBY mengungkapkan empat komponen utama yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi, yaitu meningkatkan konsumsi rumah tangga. "Kalau pengangguran banyak, PHK terjadi, daya beli rendah, tidak akan ada pertumbuhan," kata SBY.
Belanja pemerintah juga ditingkatkan. SBY menegaskan pemerintah harus menjaga government spending yang efektif
Selain itu, ekspor harus mengalir. Jangan sampai impor lebih tinggi daripada ekspor. Terakhir, investasi. Termasuk hilirisasi dan industrialisasi yang harus berhasil.
Baca Juga:
Pertemuan Presiden Prabowo dengan Pengusaha Kakap Dinilai Bagian dari Konsolidasi Ekonomi |