Laporan Global Waste Index 2025 menempatkan Israel sebagai negara terkotor di dunia berdasarkan pengelolaan sampah. (Sensoneo)
Jakarta: Isu sampah masih menjadi salah satu masalah lingkungan paling serius di dunia. Setiap tahun, jutaan ton limbah rumah tangga dan industri dibuang ke tempat pembuangan akhir atau bahkan mencemari laut.
Menurut laporan Global Waste Index 2025 yang disusun perusahaan pengelola limbah asal Slovakia, Sensoneo, sebagian besar negara maju justru menghasilkan sampah dalam jumlah besar per kapita, namun belum memiliki sistem daur ulang yang memadai.
Selain itu, laporan Plastic Overshoot Day 2025 menyoroti banyak negara berkembang di Asia yang menghadapi masalah besar dalam pengelolaan limbah plastik, di mana sebagian besar limbah tidak tertangani dengan baik dan akhirnya mencemari lingkungan.
Mengutip dari kedua laporan tersebut, berikut daftar 10 negara terkotor di dunia berdasarkan produksi dan pengelolaan sampah tahun 2025:
1. Israel
Menurut Global Waste Index 2025, Israel menghasilkan sekitar 650 kilogram sampah kota per orang per tahun, dan dari jumlah itu sekitar 80 persen berakhir di tempat pembuangan akhir (landfill). Tingkat daur ulangnya masih rendah dibanding negara OECD lainnya, menjadikannya negara dengan pengelolaan sampah terburuk dalam indeks tersebut.
2. Chile
Negara Amerika Selatan ini memiliki tingkat daur ulang yang sangat rendah, sementara produksi sampahnya terus meningkat. Hampir seluruh limbah kota di Chile berakhir di landfill, menjadikannya salah satu negara “terkotor” dari sisi pengelolaan limbah.
3. Amerika Serikat
AS menghasilkan sekitar 951 kilogram sampah per kapita per tahun, tertinggi di dunia dalam volume absolut. Meski memiliki infrastruktur pengelolaan limbah yang luas, tingkat konsumsi tinggi membuat total limbah nasionalnya sangat besar.
4. Australia
Laporan Sensoneo mencatat Australia menghasilkan sekitar 500 kilogram sampah per orang per tahun, dengan sebagian besar masih dibuang ke tempat pembuangan akhir karena minimnya fasilitas daur ulang di wilayah pedalaman.
5. Kanada
Kanada dikenal sebagai salah satu penghasil limbah per kapita tertinggi di dunia. Menurut Global Waste Index, negara ini membuang lebih dari 700 kilogram sampah per orang per tahun, sementara tingkat daur ulang nasionalnya masih di bawah 30 persen.
6. Tiongkok
Berdasarkan Plastic Overshoot Day Report 2025, China menyumbang sekitar 20 persen dari total limbah plastik mismanaged dunia, atau yang tidak tertangani dengan baik. Sebagian besar limbah plastiknya akhirnya mencemari sungai dan laut.
7. India
India menghasilkan sekitar 9,3 juta ton limbah plastik per tahun, dan sekitar 70 persen di antaranya tidak tertangani dengan baik. Infrastruktur pengelolaan limbah di banyak kota besar masih tertinggal dari laju pertumbuhan penduduk.
8. Indonesia
Dalam laporan yang sama, Indonesia disebut menghasilkan sekitar 3,2 juta ton
limbah plastik per tahun. Dari jumlah itu, sebagian besar berakhir di sungai dan lautan karena kurangnya sistem pengumpulan dan pengolahan yang efektif.
9. Nigeria
Nigeria menghasilkan sekitar 3,5 juta ton limbah plastik per tahun, dan sebagian besar tidak didaur ulang. Banyak kota besar di negara ini masih kekurangan fasilitas pengelolaan limbah modern.
10. Pakistan
Pakistan disebut sebagai salah satu negara dengan tingkat pengelolaan sampah terburuk. Sekitar 86 persen limbah plastik di negara ini masuk kategori mismanaged waste, menjadikannya salah satu pencemar plastik terbesar di dunia.
Menurut para peneliti dari Sensoneo, volume limbah yang tinggi bukan hanya mencerminkan konsumsi yang berlebihan, tetapi juga sistem pengelolaan yang belum efisien. Sementara itu, negara berkembang menghadapi tantangan berbeda: keterbatasan infrastruktur daur ulang dan lemahnya regulasi lingkungan.
Organisasi lingkungan dunia mengingatkan bahwa pengelolaan sampah yang buruk berpotensi mempercepat krisis iklim, mencemari sumber air, dan merusak ekosistem laut.
Baca juga:
Perundingan PBB soal Plastik Global Masih Buntu, Produksi Jadi Titik Konflik