5 Tradisi Unik Iduladha di Indonesia

Tradisi Manten Sapi. (via Perpustakaan Digital Budaya Indonesia)

5 Tradisi Unik Iduladha di Indonesia

Riza Aslam Khaeron • 5 June 2025 15:53

Jakarta: Hari raya Iduladha yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, tak hanya dirayakan dengan ibadah kurban dan salat berjemaah. Di berbagai daerah di Indonesia, Iduladha juga dirayakan lewat tradisi budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Tradisi-tradisi ini menggabungkan nuansa religius dan kearifan lokal yang menjadikannya bukan sekadar perayaan spiritual, tapi juga daya tarik wisata budaya. Berikut lima tradisi khas Iduladha di Indonesia.
 

1. Apitan - Semarang

Melansir laman Kementerian Pariwisata (Kemenpar), tradisi Apitan berasal dari istilah dua bulan yang 'mengapit' Iduladha, yakni Syawal dan Zulhijjah. Masyarakat Semarang merayakannya dengan pertunjukan kuda lumping dan arak-arakan hasil bumi. Puncak acara ditandai dengan perebutan hasil panen yang dipercaya membawa berkah.

Tradisi ini tak hanya sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen, tetapi juga ajang silaturahmi antarwarga. Anak-anak dan orang tua tumpah ruah di jalanan, menyaksikan iring-iringan hasil bumi yang ditata dalam bentuk unik. Apitan juga sering diramaikan oleh bazar rakyat dan pentas budaya lain yang memperkuat identitas lokal.
 

2. Gamelan Sekaten - Surakarta

Di Surakarta, tradisi Gamelan Sekaten menjadi atraksi utama saat Iduladha. Dua perangkat gamelan pusaka, Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur Sari, ditabuh setelah salat Id. Tak hanya itu, pengunjung juga disuguhkan tradisi mengunyah kinang yang diyakini membawa umur panjang.

Tradisi ini berasal dari masa Sultan Agung pada 1644 M, dan kini tetap dilestarikan sebagai simbol kekuatan budaya Jawa dan Islam. Alunan gamelan yang sakral dipercaya membuka hati masyarakat untuk lebih dekat dengan nilai-nilai keagamaan. Ritual ini biasanya dihadiri oleh kerabat keraton dan ribuan warga.
 
Baca Juga:
Berkurban Sebelum Hari Raya Iduladha? Ini Hukumnya
 

3. Grebeg Gunungan - Yogyakarta

Keraton Yogyakarta menyelenggarakan Grebeg Besar sebagai bagian dari Iduladha. Tujuh gunungan hasil bumi diarak dari keraton menuju Masjid Gede Kauman dan titik penting lainnya. Warga yang hadir akan memperebutkan isi gunungan karena diyakini membawa keberkahan.

Gunungan dibuat dari berbagai hasil bumi seperti sayuran, buah-buahan, dan jajanan pasar. Proses pembuatannya melibatkan abdi dalem dan dilaksanakan secara sakral. Masyarakat percaya bahwa mendapatkan bagian dari gunungan bisa mendatangkan keberuntungan dan menolak bala.
 

4. Manten Sapi - Pasuruan

Warga Pasuruan menyambut Iduladha dengan memuliakan hewan kurban lewat tradisi Manten Sapi. Sapi dimandikan, diberi kalung bunga, dibalut kain kafan, lalu diarak ke masjid dengan iringan sorban dan sajadah.

Tradisi ini dinilai sebagai bentuk penghormatan kepada hewan kurban dan menonjolkan nilai-nilai simbolik serta kekompakan warga dalam menyambut hari besar. Arak-arakan biasanya diiringi musik tradisional dan shalawat, membuat suasana religius bercampur dengan kegembiraan masyarakat.
 

5. Mepe Kasur - Banyuwangi

Di Desa Kemiren, Banyuwangi, masyarakat suku Osing memiliki tradisi Mepe Kasur, yaitu menjemur kasur berwarna merah-hitam menjelang Iduladha. Warna merah melambangkan keberanian, sedangkan hitam bermakna keabadian.

Tradisi ini dipercaya sebagai penolak bala dan bentuk doa bagi keharmonisan rumah tangga. Seluruh warga menjemur kasur secara serempak dari pagi hingga siang, menjadikan momen ini sangat fotogenik dan menarik bagi wisatawan.

Bahkan, banyak fotografer dan content creator yang sengaja datang untuk mengabadikan kekompakan warga dan warna kontras kasur yang mendominasi sepanjang jalan desa.

Melansir laman Kementerian Pariwisata RI, tradisi-tradisi Iduladha ini mencerminkan keberagaman budaya dan spiritualitas masyarakat Indonesia. Dengan kombinasi antara nilai religius, seni, dan semangat kebersamaan, momen Iduladha tak hanya sakral, tapi juga potensial sebagai daya tarik wisata budaya yang kuat.

Jika ingin merasakan lebaran haji dengan nuansa berbeda, lima tradisi ini bisa jadi referensi destinasi yang layak dikunjungi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)