Kopi. Foto: Unsplash.
Riyadh: Ketegangan di Laut Merah berdampak kepada perdagangan kopi. Arus perdagangan biji kopi Robusta, jenis yang digunakan dalam kopi instan, mengalami kenaikan seiring melonjaknya biaya pengiriman dan jalur memutar yang menambah jam perjalanan.
"Para pembeli menolak pengiriman dari produsen kopi terkemuka Vietnam, dan malah mencari pasokan dari Brasil," kata sebuah sumber, dilansir Business Insider, Jumat, 19 Januari 2024.
Hal ini karena kapal-kapal Vietnam yang menuju Eropa melewati Laut Merah, jalur perdagangan utama untuk ekspor kopi negara tersebut. Kondisi jalur air utama yang penuh dengan serangan dari pemberontak Houthi yang bermarkas di Yaman memaksa kapal-kapal untuk mengubah rute, sehingga biaya pengangkutan komoditas seperti kopi menjadi lebih mahal.
Kontrak berjangka premium Robusta telah melonjak lebih dari 30 persen pada bulan ini sebagai akibat dari gangguan perdagangan. Hal ini terjadi setelah kekurangan biji kopi pada 2023 mendorong harga naik sebesar 60 persen karena kondisi cuaca kering di Vietnam. Menurut Nescafé, Vietnam menyumbang 40 persen dari keseluruhan produksi biji kopi Robusta dunia.
Kenaikan tertinggi kopi robusta
Menurut Organisasi Kopi Internasional, harga kopi Robusta mencapai titik tertinggi dalam 25 tahun pada Desember, dengan rata-rata USD1,35 per pon. "Gejolak di Laut Merah telah meningkatkan biaya pengiriman sebesar 12 persen sejak awal Desember," ujar Drewry World Container Index.
Di pasar kopi, beberapa eksportir Vietnam melihat tarif pengangkutan melonjak hampir tujuh kali lipat menjadi USD4.000 per kontainer. Ketika ketegangan meningkat, kekacauan maritim berisiko memicu inflasi lagi sehingga menimbulkan guncangan pasokan di era pandemi.
Streaming