Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Rumah Sakit (RS) UPT Vertikal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Surabaya. (Dok: Humas Pemprov Jatim)
Surabaya: Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Rumah Sakit (RS) UPT Vertikal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Surabaya, Jumat, 5 September 2024. RS ini nantinya khusus melayani penyakit katastropik seperti stroke, jantung dan kanker.
"Kematian tertinggi di negara kita ini disebabkan karena penyakit stroke berlebihan, selain penyakit jantung dan kanker. Dan Jawa Timur menempati urutan ketiga setelah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Maka harus hati-hati mengenai ini," kata Jokowi, dalam sambutannya.
Jokowi menegaskan pembangunan RS Vertikal Kemenkes ini sangat penting, dalam rangka penanganan penyakit katastropik atau penyakit yang mengancam nyawa yang membutuhkan penanganan medis lama dan mahal. Dengan keberadaan RS tersebut, kata Jokowi, pasien yang menderita penyakit stroke berlebihan, tidak perlu lagi berobat ke Singapura atau Malaysia.
"Kalau rumah sakitnya seperti kita lihat, saat saya masuk seperti masuk hotel bintang lima. Kalau rumah sakitnya seperti ini, pelayanannya baik, dan pasien cepet sembuh, ini akan mencegah penghilangan devisa kita Rp180 triliun per tahun. Karena masyarakat kita pergi ke Jepang, Amerika, Singapura, dan Malaysia hanya untuk berobat Rp180 triliun, besar sekali," katanya.
Jokowi menyebut RS Vertikal Kemenkes ini akan menambah 867 tempat tidur (bed) dengan biaya Rp1,6 triliun, dan perawatan gedungnya mencapai Rp386 miliar. "Ini untuk Jawa Timur, nantinya akan menjadi hub bagi Indonesia bagian Timur," ujarnya.
Untuk diketahui, pembangunan RS Vertikal Kemenkes Surabaya telah dimulai sejak tahun 2022, dan merupakan Program Prioritas Nasional (ProPN) Bidang Kesehatan yang sesuai dengan Rencana Kerja Kementerian Kesehatan Tahun Anggaran 2022 hingga 2024.
Pembangunan RS ini memiliki nilai anggaran gedung sebesar Rp1,6 triliun, dan anggaran alat kesehatan dari Islamic Development Bank (IsDB) sebesar Rp386 miliar, serta dari rupiah murni sebesar Rp159 miliar.
RS Kemenkes Surabaya memiliki luas bangunan 163.380 m?2;, terdiri dari empat gedung yang berfungsi sebagai satu gedung medical center atau gedung utama. Serta tiga gedung pelayanan yang masing-masing disediakan untuk penanganan penyakit kanker, jantung, dan stroke.
RS Kemenkes Surabaya memiliki kapasitas 772 tempat tidur ruang rawat inap, 59 tempat tidur HCU/ Intermediate Care, 95 tempat tidur ICU/PICU/ICVCU/PACU, 16 ruang operasi, dan 20 unit kemoterapi. Selain itu, RS Kemenkes Surabaya dilengkapi dengan alat-alat berteknologi canggih penunjang pelayanan kesehatan seperti mammography, CT Scan 256, MRI 3T, PET-CT, tidak kalah dengan fasilitas RS di luar negeri.
Pembangunan RS Kemenkes Surabaya memiliki konsep Smart Hospital, dengan mengedepankan penggunaan teknologi digitalisasi sistem pelayanan kesehatan, hemat energi dan ramah lingkungan. Selain itu pelayanan di RS Kemenkes Surabaya akan selalu mengutamakan kebutuhan pasien (patient center) dan memprioritaskan keselamatan pasien (patient safety).
RS Kemenkes Surabaya memiliki fokus pengembangan sumber daya manusia yang bertujuan terutama untuk membangun budaya kerja yang baik. Pembangunan RS Kemenkes Surabaya didesain untuk dapat memberikan layanan komprehensif, khususnya penyakit katastropik, secara paripurna mulai dari diagnostik, terapetik, hingga rehabilitatif. Pembangunan RS UPT Vertikal juga untuk bersaing dengan rumah sakit lain di Asia.
Dasar penetapan lokasi RS UPT Vertikal di Surabaya karena memiliki aksesibilitas yang baik dari berbagai daerah di Indonesia. Selain memiliki rute langsung penerbangan udara yang cukup banyak, termasuk jalur-jalur internasional ke dan dari Asia, Eropa, Amerika dan Australia.
Dengan kemudahan aksesibilitas ini, RS UPT Vertikal Surabaya dapat mengurangi beban antrean layanan jantung, kanker dan stroke di wilayah Jawa. Selain itu, RS UPT Vertikal Surabaya dapat memperluas jangkauan layanan dalam skala Nusantara.
?