BoJ Sangat Mungkin Menaikkan Suku Bunga

Jepang. Foto: Unsplash.

BoJ Sangat Mungkin Menaikkan Suku Bunga

Arif Wicaksono • 22 April 2024 12:10

Washington: Gubernur Bank of Japan (BOJ) Kazuo Ueda mengatakan bank sentral sangat mungkin akan menaikkan suku bunga jika inflasi terus meningkat. Serta mulai mengurangi pembelian obligasi dalam jumlah besar di masa depan.

"Bank sentral harus mempertahankan kebijakan moneter yang longgar untuk saat ini karena inflasi masih sedikit di bawah target dua persen, dan ekspektasi inflasi jangka panjang masih mendekati 1,5 persen," kata Ueda, dilansir Channel News Asia, Senin, 22 April 2024.
 

baca juga: 

Kenaikan Suku Bunga Jepang Bakal Melambat


Namun, setelah mengakhiri berbagai langkah pelonggaran moneter yang tidak konvensional pada Maret, BoJ telah memberikan lebih banyak fleksibilitas pada kebijakannya dan mungkin mengubah target suku bunga jangka pendeknya tergantung pada bagaimana data yang akan datang.

“Kami akan melanjutkan dengan hati-hati, pertama-tama menilai dampak dari perubahan kebijakan kami baru-baru ini terhadap perekonomian dan inflasi, kemudian mempertimbangkan penyesuaian lebih lanjut jika dianggap tepat, mungkin dengan mengambil wawasan mengenai tingkat netral,” kata Ueda dalam seminar yang diselenggarakan oleh Peterson Institute untuk Ekonomi Internasional.

BoJ juga akan mulai mengurangi pembelian obligasi pemerintah Jepang (JGB), meskipun waktu dan tingkat pengurangannya belum ditentukan.

“Terlepas dari apa yang akan disampaikan oleh data dalam waktu dekat, kami akan mencari cara dan waktu untuk mengurangi jumlah pembelian JGB,” katanya, seraya menambahkan bahwa bank sentral akan membutuhkan waktu untuk mengambil keputusan.

BoJ bakal naikkan suku bunga

Pernyataan tersebut memperkuat ekspektasi pasar bahwa BOJ akan menaikkan target suku bunga jangka pendeknya dari kisaran 0 hingga 0,1 persen pada tahun ini.

Pada Maret, BOJ mengakhiri delapan tahun suku bunga negatif dan sisa-sisa kebijakan yang tidak lazim lainnya, membuat perubahan bersejarah dari fokusnya pada menghidupkan kembali pertumbuhan dan menghentikan deflasi dengan stimulus moneter besar-besaran selama beberapa dekade.

Pelaku pasar akan mencari petunjuk mengenai waktu kenaikan suku bunga berikutnya ketika BoJ merilis perkiraan pertumbuhan kuartalan dan inflasi baru pada pertemuan kebijakannya minggu depan.

Meskipun BoJ akan mengamati perkembangan ekspektasi inflasi dalam memutuskan kapan akan menaikkan suku bunga, BoJ akan terlebih dahulu meneliti data upah dan bagaimana kenaikan upah dapat memengaruhi harga jasa.

“Jika inflasi terus meningkat, kemungkinan besar kita akan menaikkan suku bunga,” tegas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)