PLTS. Foto: Medcom.id.
Berlin: Keuntungan produsen tenaga surya Jerman melemah karena tingginya produksi energi dari panel surya telah menyebabkan kelebihan pasokan energi. Kondisi ini membuat harga tenaga surya semakin murah.
Catatan SEB Research, dalam 10 hari terakhir, produsen tenaga surya harus mengambil potongan harga sebesar 87 persen selama jam produksi. Faktanya, ketika produksi mencapai puncaknya, harga telah turun jauh di bawah nol. Rata-rata, harga yang diterima adalah 9,1 euro per megawatt-jam, jauh di bawah 70,6 euro per megawatt yang dibayarkan saat awan gelap.
"Inilah yang terjadi pada harga listrik ketika volume listrik yang tidak diatur menjadi sama besar atau lebih besar dari permintaan: Harga jatuh ketika listrik yang tidak diatur menghasilkan produksi terbesar," tulis SEB, dilansir
Business Times, Jumat, 24 Mei 2024.
Rekor gelombang instalasi tenaga surya tahun lalu adalah penyebab kehancuran harga di Jerman karena persediaan energ sirua melebihi konsumsi.
"Meskipun total kapasitas tenaga surya mencapai 81,7 gigawatt pada akhir 2023, permintaan hanya mencapai 52,2 gigawatt," kata Kepala Analis Komoditas SEB Bjarne Schieldrop.
Perbedaan antara keduanya justru semakin melebar di musim panas, saat produksi puncak dan permintaan lebih rendah. Hal ini juga berarti konsumen belum tentu mendapatkan keuntungan dari harga yang rendah, karena mereka biasanya mengonsumsi lebih banyak energi pada saat panel surya tak digunakan.
"Kecuali jika instalasi baru didorong oleh subsidi atau perjanjian jual beli listrik, situasi seperti ini pada akhirnya dapat menghentikan ekspansi tenaga surya di Jerman," kata Schieldrop.
Ketidakseimbangan pasokan
Sebaliknya, fokusnya kemungkinan akan beralih ke perbaikan yang akan memanfaatkan lebih banyak energi yang dihasilkan, seperti investasi pada baterai dan infrastruktur jaringan listrik.
"Hal ini pada akhirnya akan membuka peluang pertumbuhan baru dalam pertumbuhan kapasitas tenaga surya," jelas dia.
Ketidakseimbangan pasokan-permintaan bukanlah masalah baru bagi Jerman, dan negara ini juga bukan satu-satunya negara yang mengalami hal ini. Pasar Eropa telah berlomba untuk memasang kapasitas tenaga surya pada tahun lalu, sebuah langkah yang mendesak setelah Rusia memutus pasokan energinya ke benua tersebut.
Kelimpahan pasokan energi ramah lingkungan di Eropa, yang diperparah oleh turbin angin dan ekspansi nuklir, telah memicu contoh penurunan harga negatif.