M Sholahadhin Azhar • 17 August 2024 09:37
Jakarta: DPR akhirnya membentuk panitia khusus (pansus) untuk mengevaluasi penyelenggaraan Haji 2024. Pembentukan pansus dihormati, sekaligus dikawal.
"Kita menghormati pansus ini sebagai hak konstitusi DPR untuk itu karena ini sudah ketuk palu kita sama-sama kawal agar menghasilkan masukan yang konstruktif dan progresif," kata Direktur Eksekutif Jaringan Muslim Madani (JMM), Syukron Jamal, dalam keterangan yang dikutip Sabtu, 17 Agustus 2024.
Menurut dia, kerja pansus mesti dikawal ketat, karena mengevaluasi penyelenggaraan haji yang dinilai penuh inovasi. Syukron menyebut inovasi yang dihasilkan, sudah sesuai visi haji ramah lansia.
Berbagai masukan konkret itu menurut Syukron soal efektivitas pengelolaan keuangan haji oleh BPKH. Termasuk, porsi prosentase atau pembagian kuota antara jemaah reguler dan khusus hingga wacana Kementerian khusus haji dan umroh.
Ketua Harian Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), KH Soleh Sofyan sepakat dengan hal itu. Sebab, ada beberapa hal berbeda yang merupakan inovasi penyelenggaraan haji 2024.
Misalnya, kata Soleh, inovasi-inovasi fiqih yang bahkan ditahun-tahun sebelumnya hampir tidak pernah dilakukan. Namun dengan dukungan pemikiran dari para ulama dari lintas organisasi akhirnya inovasi tersebut dapat terlaksana dengan baik.
"Langkah-langkah inovasi dalam fiqih yang moderen dan memiliki kemudahan, nah aspek ini kemudian disambut dengan baik oleh Kementerian Agama dan menghasilkan inovasi yang baik termasuk diantaranya Murur," tutur Soleh Sofyan.
Analis Politik Universitas Al-Azhar (UAI) Ujang Komarudin mengatakan dirinya ikut merasakan inovasi ini. Karena dirinya ikut dalam rombongan Haji 2024.
"Dari inovasi tentu ada, saya melihat dari sekala 1 sampai 100 persen, tentu masalah ada, tetapi kalau kita melihat secara umum, dari 1 sampai 100 persen maka saya boleh katakan 80 persen sukses," ujar Ujang.
Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP IPHI) Anshory juga mengatakan haji tahun ini sudah banyak kemajuan. Baik dari sisi tatakelola maupun dari sisi penggunaan IT.
"Jemaah haji kita Indonesia ini paling banyak diantara negara-negara lain, oleh karena itu saya apresiasi terhadap perkembangan situasi perhajian di Indonesia semoga semakin baik menuju kesempurnaannya," tuturnya.
Sementara itu, Akademisi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Sofyan Hadi menilai Haji 2024 dapat menjadi pemantik. Agar, haji tahun depan lebih baik lagi.
"Bicara haji tentu kita akan berkutat pada perencanaan, pelaksanaan, hingga pra pelaksanaan, dimana hal tersebut dapat kita evaluasi agar haji tahun depan lebih baik lagi," tuturnya.