Wamenlu Iran:  Serangan ke Israel Akan Jadi Pembalasan Mengejutkan

Wamenlu Iran Hassan Shaykh al-Islami. (Marcheilla Ariesta)

Wamenlu Iran: Serangan ke Israel Akan Jadi Pembalasan Mengejutkan

Marcheilla Ariesta • 14 August 2024 07:48

Jakarta: Iran mengakui adanya kelemahan dalam negaranya sehingga bisa ‘kecolongan’ atas kematian Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas di Teheran, akhir bulan lalu. Karenanya, mereka berencana untuk melakukan serangan balik ke Israel, yang akan jadi pembalasan paling mengejutkan dari Iran.

“Hati masyarakat Iran sedih dan marah atas kejahatan ini. Dan masyarakat di negara kami menyampaikan bentuk teror ini sebagai kelemahan negara kami,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hassan Shaykh al-Islami, di Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2024. 

“Dan (serangan) ini tidak boleh lagi terjadi,” tegasnya.

Hassan mengatakan, Iran akan melakukan pendekatan akal sehat dan rasional dan memberikan dukungan komprehensif bagi masyarakat Palestina sambil lindungi teritori negara mereka.

“Akan ada pembalasan di waktu tepat dan bisa jadi pembalasan yang mengejutkan (dari) Iran,” tegasnya.

Membela Diri adalah Hak

Presiden Masoud Pezeshkian mengatakan, Iran berhak membela diri dan menanggapi segala bentuk agresi sesuai dengan "semua norma dan peraturan internasional."

Dalam panggilan telepon pada Senin 12 Agustus 2024 dengan Kardinal Pietro Parolin, sekretaris negara Vatikan, Presiden Pezeshkian mengutuk pembunuhan brutal terhadap perempuan dan anak-anak di Gaza oleh rezim Israel selama sepuluh bulan terakhir.

Ia juga mengecam pembunuhan "pengecut" terhadap Ismail Haniyeh, pemimpin politik gerakan perlawanan Palestina Hamas, yang kediamannya di Teheran menjadi sasaran serangan Israel pada tanggal 31 Juli, hanya beberapa jam setelah ia menghadiri upacara pelantikan presiden Iran yang baru terpilih.

Pezeshkian menekankan bahwa pembunuhan tersebut melanggar "semua prinsip kemanusiaan dan hukum", dan menegaskan kembali janji Iran bahwa mereka akan memberikan tanggapan yang kuat kepada rezim Israel atas tindakan terorisme yang kurang ajar di wilayahnya.

"Menurut semua norma dan peraturan internasional, hak untuk membela diri dan menanggapi agresor diberikan kepada negara mana pun yang telah menjadi sasaran agresi," kata Presiden, seraya menegaskan kembali komitmen Iran untuk menghindari perang dan mempromosikan perdamaian dan keamanan global.

Baca juga: Kematian Ismail Haniyeh, Wamenlu Iran: Cara Israel Hentikan Gencatan Senjata Gaza

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)