Ilustrasi. Foto: MI/Usman Iskandar.
Husen Miftahudin • 2 August 2024 11:30
Jakarta: Hari ini emas diprediksi akan mengalami penurunan meskipun sebelumnya telah mencatat kenaikan yang cukup signifikan, berdasarkan analisis Andrew Fischer, Dupoin Indonesia. Fischer menunjukkan pasar ini sedang dalam kondisi volatile, dengan fluktuasi harga yang cukup tajam.
"Meskipun sempat naik, harga emas kembali turun, menunjukkan tanda-tanda perubahan arah tren yang cenderung menurun. Fokus investor hari ini adalah pada laporan Non Farm Payroll (NFP) yang akan dirilis nanti malam," ujar Fischer dikutip dari siaran pers, Jumat, 2 Agustus 2024.
Menurut Fischer, volatilitas pasar emas saat ini disebabkan oleh perubahan arah tren yang terlihat dari analisis teknikal. Tren harga emas yang sebelumnya meningkat kini menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk berita NFP yang akan dirilis, dan dolar AS diprediksi akan menguat.
Fischer menekankan pergerakan dolar AS sangat mempengaruhi harga emas, karena emas dihargai dalam dolar AS. Ketika dolar AS menguat, harga emas cenderung menurun karena emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Adapun pada Kamis, 1 Agustus 2024, harga emas tercatat turun tipis setelah mengalami kenaikan sebelumnya. Harga emas spot turun sekitar 0,4 persen menjadi USD2.438,32 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 18 Juli di awal sesi. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup naik 0,3 persen menjadi USD2.480,8.
Penguatan dolar sebesar 0,3 persen yang sebelumnya mengalami penurunan, turut mempengaruhi harga emas. Meskipun Fed mempertahankan suku bunga tetap pada pertemuan kebijakannya pada Rabu, Ketua Jerome Powell menyatakan suku bunga dapat dipotong paling cepat pada September jika ekonomi AS mengikuti jalur yang diharapkan.
Baca juga: Dolar AS Menguat Setelah Fed Tahan Suku Bunga |