Risiko Ketidakpastian Pasar Keuangan Global Masih Tinggi

Ilustrasi. Foto: MI

Risiko Ketidakpastian Pasar Keuangan Global Masih Tinggi

Annisa Ayu Artanti • 21 August 2024 15:19

Jakarta: Bank Indonesia (BI) menyatakan risiko ketidakpastian keuangan global masih tinggi meski cenderung mereda.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan, ekonomi global pada 2024 diprakirakan tumbuh sebesar 3,2 persen dengan kecenderungan yang melambat.

 
"Ketidakpastian pasar keuangan global mulai mereda dengan risiko yang masih tinggi," kata dia dalam konferensi pers, Rabu, 21 Agustus 2024.

Perry mengatakan, ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.

Sementara itu, ekonomi Tiongkok belum kuat, dan ekonomi Eropa terus membaik.


"Perlambatan ekonomi AS berdampak pada meningkatnya pengangguran dan menurunnya inflasi yang lebih cepat ke arah sasaran inflasi jangka panjang sebesar dua persen," ujar dia.
 
Baca juga; 

AS Pulih dari Ancaman Resesi, Wall Street Menguat Tajam

Potensi penguatan rupiah

Menurutnya, perkembangan ini mendorong kuatnya ekspektasi penurunan Fed Funds Rate (FFR) yang lebih cepat dan lebih besar dari prakiraan.

Perkembangan ini juga menyebabkan penurunan yield US Treasury tenor 2 tahun, yang diikuti dengan penurunan yield US Treasury tenor 10 tahun, dan pelemahan dolar AS terhadap berbagai mata uang dunia.

 
"Perkembangan tersebut mendorong meningkatnya aliran masuk modal asing dan memperkuat mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia," tutur dia.

Dia pun menambahkan kedepannya risiko terkait kekhawatiran resesi di AS dan dinamika geopolitik perlu terus dicermati.

"Kondisi ini memerlukan kehati-hatian dalam merumuskan respons kebijakan dari rambatan ketidakpastian global terhadap perekonomian domestik," imbuh dia. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)