Prediksi Rupiah Sepekan Mendatang, Bakal Tertekan

Ilustrasi. Foto: dok MI/Ramdani.

Prediksi Rupiah Sepekan Mendatang, Bakal Tertekan

Media Indonesia • 3 December 2023 16:53

Jakarta: Mata uang rupiah diprediksi melemah terbatas di awal pekan depan setelah rilis indeks Purchasing Manager’s Index (PMI) Indonesia November menguat ke 51,7 atau meningkat 0,2 poin dari 51,5 pada Oktober 2023.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memproyeksikan pada Senin besok, 4 Desember 2023, rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.450-Rp15.520 per USD. Rupiah ditutup menguat 0,16 persen atau 25 poin ke level Rp15.485 di hadapan dolar AS pada Jumat, 1 Desember 2023. Sementara itu indeks dolar terpantau melemah 0,10 persen ke level 103,320.

Ia menyampaikan data ekonomi pada Kamis, 30 November 2023 menunjukkan Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku bunga dan mungkin mulai melakukan pelonggaran pada pertengahan tahun depan, yang biasanya merupakan faktor negatif terhadap dolar.

Ketidakpastian mengenai potensi perubahan kebijakan The Fed membantu dolar pulih secara tajam dari level terendah sejak pertengahan Agustus. Data semalam juga menunjukkan indeks harga PCE yaitu alat pengukur inflasi pilihan The Fed  tetap berada di atas target bank sentral sebesar dua persen pada Oktober.


Baca juga: Rupiah Ditutup Melemah 0,75%
 

Inflasi AS turun signifikan


"Powell akan berpidato di dua acara terpisah pada Jumat, dengan perubahan apa pun pada retorika Ketua Fed sebagian besar menjadi fokus setelah beberapa pejabat Fed lainnya menyatakan bank sentral sudah selesai menaikkan suku bunga. Powell sebagian besar mempertahankan retorika suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, meskipun tren tersebut juga akan bergantung pada jalur inflasi," tulis Ibrahim dikutip dari keterangan yang diterima pada Minggu, 3 Desember 2023.

Beberapa anggota Fed mencatat minggu ini inflasi telah turun secara signifikan tahun ini, meskipun masih berada di atas kisaran target bank sentral. Dolar juga mengalami penurunan tajam pada November, di tengah meningkatnya keyakinan The Fed telah selesai menaikkan suku bunga. Sementara itu, S&P Global mencatat PMI Manufaktur Indonesia menguat ke  level 51,7 pada November 2023, atau meningkat 0,2 poin dari 51,5 pada Oktober 2023.

Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence Jingyi Pan menyebut, posisi tersebut menunjukkan kenaikan lebih cepat pada kondisi sektor manufaktur, kenaikan PMI ini di respon positif oleh pasar. Data PMI November menunjukkan sektor manufaktur Indonesia terus berekspansi, meski data headline terkini 51,7 masih di bawah rata-rata kuartal III-2023, yaitu 53,2. Sedangkan tingkat kepercayaan bisnis naik dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, masih di bawah rata-rata jangka panjang.

Menurut S&P Global, pesanan baru yang akan datang untuk barang produksi Indonesia kembali naik pada November 2023. Hal ini didukung oleh perbaikan kondisi permintaan dan ekspansi basis pelanggan. Kendati demikian, S&P Global mencatat tingkat pertumbuhan merupakan yang paling lambat pada periode enam bulan saat ini dan tergolong sedang secara umum, yang dipicu oleh menurunnya permintaan asing pada bulan ini. (Naufal Zuhdi)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)