DPR Soroti Efektivitas Program Deradikalisasi

Ketua DPR RI Puan Maharani/Medcom.id/Fachri

DPR Soroti Efektivitas Program Deradikalisasi

Fachri Audhia Hafiez • 4 August 2024 08:51

Jakarta: Efektivitas deradikalisasi mencegah ideologi ekstrem dipertanyakan. Keraguan itu merespons kasus terduga teroris berinisial HOK yang berusia 19 tahun. HOK ditangkap di Kota Batu, Malang, Jawa Timur.

"Pemerintah perlu menerapkan program deradikalisasi yang efektif untuk anak muda yang sudah terpapar ideologi ekstrem," kata Ketua DPR Puan Maharani dalam keterangan tertulis Minggu, 4 Agustus 2024.

Menurut Puan, efektivitas program tersebut harus menyentuh seluruh aspek. Mulai dari konseling, pelatihan keterampilan, dan reintegrasi sosial. Edukasi bahaya ideologi ekstem juga harus dimasifkan.
 

Baca: Puan Minta Pemerintah Tak Lengah Awasi Daycare

“Ini menjadi tugas kita bersama. Termasuk kerja sama dari berbagai elemen masyarakat, lingkungan pendidikan dan agama, serta lingkungan keluarga untuk menjaga anak-anak kita agar tidak terpengaruh dengan hal-hal negatif seperti ini," ujar Puan.

Puan menekankan pentingnya sosialisasi terkait terorisme. Khususnya, bagi anak-anak dan orang tua, agar terhindar dari jerat kelompok teroris. Puan mendorong orang tua ketat mengawasi anak-anaknya.

"Orang tua dan keluarga menjadi garda terdepan untuk mengawaai anak-anak calon pemimpin bangsa ini. Arahkan pada aktivitas dan kegiatan positif,” imbau Puan.

Densus 88 Antiteror Polri menangkap tersangka HOK, 19, yang diketahui merupakan simpatisan Daulah Islamiyah yang terkait dengan ISIS, pada 1 Agustus 2024. HOK diketahui berencana melakukan aksi teror bom bunuh diri dengan menggunakan bahan peledak berjenis Triaceton Triperoxide (TATP).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)